Prabowo dan PKS Berbalas Pantun Sambil Kenang Masa Lalu: Bukan Sekutu Tapi Segajah

Jajaran Petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menemui Presiden Terpilih Prabowo Subianto di kediaman Kertanegara, Jakarta Selatan.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 11 Okt 2024, 20:45 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2024, 20:45 WIB
Jajaran Petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menemui Presiden Terpilih Prabowo Subianto di kediaman Kertanegara, Jakarta Selatan.
Jajaran Petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menemui Presiden Terpilih Prabowo Subianto di kediaman Kertanegara, Jakarta Selatan. (Foto: Liputan6.com/Nanda Perdana Putra).

Liputan6.com, Jakarta Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menemui Presiden Terpilih Prabowo Subianto di kediaman Kertanegara, Jakarta Selatan.

Momen tersebut pun diwarnai dengan berbalas pantun sambil mengenang masa lalu.

“Ini mengingatkan kita masa-masa dahulu, kita juga mulai kerja sama politik kita. Katakanlah persekutuan kita mulai dari Kertanegara sekian tahun yang lalu, 2014. Jadi kita dulu bukan sekutu, tapi segajah,” tutur Prabowo di Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat (11/10/2024).

Prabowo pun menyatakan PKS merupakan kawan lama yang sebenarnya masih terus berkomunikasi dengannya hingga saat ini, meski berseberangan di Pilpres 2024.

Salah satunya dengan Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri yang disebutnya sahabat lama.

“Sebetulnya kita kontaknya (dengan PKS) itu sering, hanya sering juga tidak di depan media. Tapi kali ini kita memandang perlu untuk menjelaskan ke seluruh khalayak bahwa kita bertekad untuk kerja sama, bertekad untuk berbuat terbaik untuk bangsa dan rakyat kita,” jelas dia.

Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri pun turut mengulas hubungan antara Gerinda dengan PKS yang cukup panjang, dalam, dan erat. Dia pun menggambarkannya dengan sebuah pantun.

“Tahu dilempar di Pantai Belawan, rame berterbangan burung merpati. Jauh sudah kami berjalan, namun hubungan yang indah tersebut tetap di hati kami,” kata dia.

 

Bergabung ke Pemerintahan

Salim menegaskan PKS bergabung dengan pemerintahan Prabowo Subianto. Kembali sebuah pantun dilontarkannya.

“Kalau tak ada kapal pinisi, analah sanggup kita arungi dunia. Kalaulah kami tidak berkoalisi, manalah sanggup majukan bangsa,” ujarnya.

Tidak mau kalah, Prabowo pun membalas pantun Salim Segaf dengan sebuah pantun yang dimaksudkan untuk seluruh jajaran PKS.

“Satu dua cempaka biru, tiga empat dalam jambangan. Kalau mendapat kawan baru, kawan lama dilupa jangan,” ungkap Prabowo disambut tawa.

Bahas Kerja Sama di Pemerintahan 2024-2029

Pimpinan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menemui Presiden Terpilih Prabowo Subianto di kediaman Kertanegara, Jakarta Selatan.

Momen pertemuan tersebut membahas sejumlah, salah satunya kerja sama di pemerintahan periode 2024-2029.

“Sekali lagi terima kasih kehadiran di Kertanegara. Ini mengingatkan kita masa-masa dahulu, kita juga mulai kerjasama politik, kita katakanlah persekutuan, kita mulai dari Kertanegara sekian tahun yang lalu,” tutur Prabowo di Kertanegara, Jakarta Selatan, Jumat (11/10/2024).

Menurut Prabowo, membangun Indonesia memerlukan kerjasama semua pihak. Sebab itu, ketika ada yang ingin menjalin hubungan baik maka sudah sepatutnya menyatukan langkah demi kemajuan negeri.

“Dan kemarin kita mereka ada pilihan berbeda kita tidak masalah, mereka izin berbeda kita tetap bersahabat, itulah yang kita inginkan politik di Indonesia politik yang selalu menjunjung tinggi dan saling menghormati. Begitu selesai pertandingan, kita kembali menjalin kerjasama, kita sama-sama ingin yang terbaik bagi rakyat kita,” jelas dia.

Baginya, seluruh unsur dari partai politik semestinya sadar dan mengerti tentang pentingnya mengutamakan rakyat.

“Karena itu setiap upaya menjalin kerjasama adalah suatu yang sangat kita hargai dan kita junjung tinggi,” ungkap Prabowo.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya