Aksi unjuk rasa Front Umat Islam (FUI) yang menolak ajang Miss World sempat ricuh. Penyebabnya, demonstran curiga ada sniper alias penembak jitu di atap gedung.
Pantauan Liputan6.com, demo yang sempat ricuh itu berlangsung di depan gedung MNC Tower, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (6/9/2013) petang.
Kericuhan bermula saat orator melihat ada seseorang mencurigakan di jalur perlintasan kereta api Gondangdia. Jalur perlintasan itu posisinya di atas demonstran.
Para orator yang berada di mobil komando curiga. Sontak hal ini langsung mendapat teriakan dari orator tersebut diikuti oleh simpatisan FUI. "Woi, siapa lu? Turun lu," teriak para simpatisan FUI di sela-sela demo.
Tak hanya teriakan, beberapa massa demonstran juga ada yang terlihat mengejar ke arah stasiun. Beruntung, polisi cepat bertindak. Polisi dengan cepat menyuruh anggota FUI tersebut kembali ke dalam barisan aksi.
"Balik semua, balik. Semua balik," kata polisi sambil menarik kembali demonstran yang terprovokasi.
Setelah kejadian itu, orator yang berada di mobil truk berwarna kuning meminta kepada simpatisan agar tidak terpancing dan terprovokasi terhadap hal-hal yang mencurigakan. Dia juga mengatakan, aksi hanya satu komando.
"Kita harus waspada terhadap provokator dalam aksi kali ini. Karena kita juga dipantau oleh sniper (penembak jitu)," pungkas salah satu orator, Khotib Masrul Anhar.
Setidaknya sekitar 500 simpatisan FUI memadati depan gedung tempat bos MNC Hary Tanoesoedibjo berkantor. Massa diterlihat lebih banyak dibanding aksi sebelumnya.
Dengan 1 mobil komando, truk berwarna kuning dan 5 pengeras suara, para pemimpin orasi menyuarakan penolakan mereka terkait penolakan terhadap pelaksanaan Miss World 2013. (Tnt/Ism)
Pantauan Liputan6.com, demo yang sempat ricuh itu berlangsung di depan gedung MNC Tower, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (6/9/2013) petang.
Kericuhan bermula saat orator melihat ada seseorang mencurigakan di jalur perlintasan kereta api Gondangdia. Jalur perlintasan itu posisinya di atas demonstran.
Para orator yang berada di mobil komando curiga. Sontak hal ini langsung mendapat teriakan dari orator tersebut diikuti oleh simpatisan FUI. "Woi, siapa lu? Turun lu," teriak para simpatisan FUI di sela-sela demo.
Tak hanya teriakan, beberapa massa demonstran juga ada yang terlihat mengejar ke arah stasiun. Beruntung, polisi cepat bertindak. Polisi dengan cepat menyuruh anggota FUI tersebut kembali ke dalam barisan aksi.
"Balik semua, balik. Semua balik," kata polisi sambil menarik kembali demonstran yang terprovokasi.
Setelah kejadian itu, orator yang berada di mobil truk berwarna kuning meminta kepada simpatisan agar tidak terpancing dan terprovokasi terhadap hal-hal yang mencurigakan. Dia juga mengatakan, aksi hanya satu komando.
"Kita harus waspada terhadap provokator dalam aksi kali ini. Karena kita juga dipantau oleh sniper (penembak jitu)," pungkas salah satu orator, Khotib Masrul Anhar.
Setidaknya sekitar 500 simpatisan FUI memadati depan gedung tempat bos MNC Hary Tanoesoedibjo berkantor. Massa diterlihat lebih banyak dibanding aksi sebelumnya.
Dengan 1 mobil komando, truk berwarna kuning dan 5 pengeras suara, para pemimpin orasi menyuarakan penolakan mereka terkait penolakan terhadap pelaksanaan Miss World 2013. (Tnt/Ism)