[VIDEO] Tradisi Ngopi Gratis Warga Banyuwangi Saat Bulan Syura

Siapapun yang pada hari itu berkunjung ke Desa Using akan disambut sajian kopi hangat gratis di tepi jalan desa.

oleh Liputan6 diperbarui 22 Nov 2013, 08:19 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2013, 08:19 WIB
kopi-131122a.jpg
Warga Desa Using, Kemiren, Banyuwangi, Jawa Timur memiliki tradisi unik setiap pertengahan bulan Syura. Siapapun yang pada hari itu berkunjung ke Desa Using akan disambut sajian kopi hangat gratis di tepi jalan desa, hingga dini hari. Kopinya pun bukan kopi biasa, yaitu hasil olahan warga desa setempat yang diproses secara tradisional.

Dalam tayangan Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (22/11/2013), malam pertengahan bulan Syura dalam penanggalan Jawa, merupakan waktu saat warga setempat memanjakan siapapun yang datang dengan secangkir kopi khas setempat.

Sekitar 10.000 cangkir disiapkan di sepanjang jalan desa untuk menyambut tamu yang singgah. Tidak hanya kopi, disajikan pula jajanan tradisional khas setempat, seperti cenil, awug, jenang bedil, juga pisang goreng.

Sebelum menyajikan kopi, suhu api saat memasak diawasi agar kopi tidak gosong. Setelah menghitam usai disangrai, biji kopi diinapkan sehari semalam. Keesokan harinya barulah biji kopi ditumbuk menggunakan lumpang. Selain murah, cara ini juga menghasilkan cita rasa kopi yang khas dan unik.

Rasa khas kopi Desa Using diakui para wisatawan berbeda dibanding kopi manapun. Tradisi pertengahan bulan Syura yang berlangsung hingga dini hari itu bertujuan untuk mempererat persaudaraan. Sebagaimana motto warga Kemiren: "Sekali seruput menambah persaudaraan". (Tya/Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya