Nasib Tukang Ojek Subsidi BBM Dicabut? Jokowi: Oh Ndak Masalah

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku tak khawatir rencana Pemprov DKI Jakarta mencabut subsidi bahan bakar minyak (BBM) untuk DKI.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 18 Des 2013, 15:22 WIB
Diterbitkan 18 Des 2013, 15:22 WIB
jokowi-contoh130424c.jpg
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku tak khawatir rencana Pemprov DKI Jakarta mencabut subsidi bahan bakar minyak (BBM) untuk wilayah DKI Jakarta. Rencana itu diyakini tak akan menambah penderitaan warga kelas menengah kebawah.

"Oh ndak, masalah nanti bagaimana tukang ojek, itu kan hanya masalah sistem lapangannya saja yang dibangun kan. Siapa yang diberi, siapa yang tidak diberi. Saya pikir kalau sudah ditentukan, ndak ada masalah," ujar Jokowi di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Rabu (18/12/2013).

Namun begitu, untuk membangun sistem tersebut, bukanlah kewenangan dirinya. Bila rencana pencabutan subsidi dikabulkan pemerintah pusat, pihaknya akan membicarakan pembangunan sistem dengan pemerintah.

"Itu bukan kewenangan saya, bukan wilayah saya, dan ndak ada urusan saya dengan itu. Yang penting kalau untuk DKI, kalau itu diberlakukan akan mendorong warga masuk ke transportasi massal," ucap Jokowi.

Menurut Jokowi, pencabutan subsidi BBM bagi SPBU di wilayah Jakarta dirasa mampu membantunya untuk mengurangi jumlah kendaraan pribadi dan masyarakat agar beralih ke transportasi publik.

"Pertama ini akan mendorong warga masuk ke transportasi massal atau umum. Kedua, juga dari sisi pemerintahan akan mengurangi subsidi negara pada pengguna," jelas Jokowi.

Nasib Tukang Ojek?

Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir menilai, penghapusan penggunaan BBM bersubsidi di DKI Jakarta bisa memunculkan masalah baru, yaitu beralihnya warga Jakarta mengisi BBM subsidi di kota lain seperti Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi.

Hal lain yang perlu diperhatikan yaitu dampaknya terhadap masyarakat kalangan menengah ke bawah jika kebijakan tersebut diterapkan.

"Bagaimana nasib kalangan ekonomi rendah seperti tukang ojek dan lain-lain jika penghapusan BBM bersubsidi itu dilaksanakan? Di negeri ini bukan hanya kalangan menengah ke atas saja, tapi banyak juga kalangan ekonomi ke bawah. Apakah pantas mereka membeli BBM nonsubsidi dengan penghasilan yang didapatkannya tidak terlalu besar itu," tutup Ali Mundakir. (Ali/Sss)

Baca juga:
Cabut BBM Bersubsidi di DKI, Jokowi: Dapat `Lampu Hijau`
Ahok: Cabut Subsidi BBM di DKI Bukan Wacana
Cabut Subsidi BBM di DKI, Ahok: Saya Tidak Minta Uang

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya