Liputan6.com, Jakarta - Andrea Dovizioso, pembalap MotoGP dari Ducati, mendesak timnya untuk mampu memaksimalkan performa motor. Menurutnya jika terus seperti ini, tak ada kesempatan sama sekali untuk memperoleh hasil maksimal.
Pembalap yang lahir di Forlimpopoli, Italia ini bahkan mengatakan bahwa motornya masih lamban. Padahal selama ini Ducati, baik motor balap atau motor-motor hariannya, dikenal sebagai merek yang punya akselerasi dan tenaga besar.
"Kami tim pabrikan dan motor kami tidak kencang untuk bertarung di kejuaraan," ujarnya, dikutip dari laman motorsport.com, Minggu (30/4/2017).
Advertisement
Baca Juga
Menurutnya, titik lemah Ducati Desmosedici adalah pada saat melewati tikungan dan grip di tengah tikungan. Dua sektor ini yang dianggap sebagai biang keladi kekalahan Desmosedici dibanding Yamaha M1 dan Honda RC213V.
Namun begitu, Dovizioso mengatakan bahwa perbaikan seharusnya bukan hanya pada dua sektor itu saja, melainkan juga keseluruhan sistem kendaraan.
"Kami harus membicarakan motor ini secara menyeluruh. Ini adalah campuran banyak aspek yang harus kami kerjakan bersama," tambahnya.
Dovizioso sebetulnya tak bermain buruk saat memulai musim 2017. Ia sukses berada di posisi kedua di belakang Maverick Vinales dan bahkan mengalahkan Valentino Rossi.
Namun pada seri kedua dan ketiga performanya menurun. Ia, dan juga rekan setimnya Jorge Lorenzo, tidak berhasil mencapai garis finish di Termas de Rio Hondo. Sementara di GP terakhir di Austin, ia hanya berhasil menduduki posisi keenam.