Selamat Tinggal Mesin Diesel

Pasar Eropa dalam beberapa tahun terakhir, memang menjadi salah satu pasar kendaraan bermesin diesel.

oleh Arief Aszhari diperbarui 26 Mei 2017, 19:50 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2017, 19:50 WIB
Logo Volkswagen (VW)
Logo Volkswagen (Foto: Julian Stratenschulte/EPA).

Liputan6.com, Berlin - Pasar Eropa dalam beberapa tahun terakhir, memang menjadi salah satu pasar kendaraan bermesin diesel. Namun, sepertinya mulai tahun ini hingga tahun-tahun berikutnya, popularitas kendaraan berbahan bakar solar ini akan menurun.

Menurut data JATO Dynamics, pada April 2017, secara keseluruhan pasar kendaraan di Eropa turun sebesar 7,1 persen, namun penjualan mobil Diesel justru turun lebih dari dua kali lipat, sebesar 15 persen.

Pada April tahun lalu, satu dari dua mobil yang terjual di Eropa adalah mobil Diesel, namun untuk tahun ini hal tersebut tidak berlaku.

"Meskipun ada beberapa alasan untuk perubahan ini, semua bukti menunjukan skandal Dieselgate sebagai awal dari penurunan ini," ujar analis otomotif global JATO Dynamics, Felife Munoz, seperti disitat Motor1, Jumat (26/5/2017).

Sejak skandal Dieselgate, kendaraan berbahan bakar solar memang mengalami penurunan reputasi. Pasalnya, pemerintah juga mempertimbangkan undang-undang baru yang secara langsung mempengaruhi pemilik mobil Diesel.

Sementara itu, banyak media di Benua Biru yang menyarankan untuk menghindari jenis itu. Sementara dorongan terus menerus terkait penggunaan mobil bertenaga listrik atau hibrida terjadi di berbagai pasar di negara Eropa.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya