Mengintip Proses Perakitan Truk dan Bus Scania di Swedia

Liputan6.com, Sodertalje - Pekan lalu, PT United Tractors Tbk (tbk) memboyong sejumlah jurnalis termasuk Liputan6.com untuk melihat langsung proses perakitan bus dan truk Scania di fasilitas perakitan mereka di Sodertalje, Swedia. Pabrik ini berada hanya beberapa kilometer dari Kantor Pusat Scania di kota yang sama.

Fasilitas perakitan ini memiliki area seluas 95 ribu meter persegi. 35 ribu meter persegi di antaranya merupakan area workshop.

Pabrik dengan 1.200 karyawan ini memproduksi sebanyak 60 truk dan 19 bus per hari. "Apa yang Anda lihat di pabrik ini adalah pesanan. Kami tidak memiliki stok," buka Patrick Rask selaku pemandu kunjungan pabrik.

Disebutkan, perakitan pada setiap bagian, pekerja hanya diberikan waktu 7 menit untuk truk dan 22 menit untuk bus. Jika melebihi tact time yang ditentukan maka proses perakitan dihentikan dan dilanjutkan oleh teknisi ahli.

"Kami mengutamakan kualitas, kalau melebihi tact time yang ditentukan produksi dihentikan. Secara umum, dari awal sampai selesai membutuhkan waktu 6,5 jam dan butuh 2 jam lagi untuk testing," kata Patrick.

Menariknya, fasilitas perakitan Scania tidak ada yang menggunakan robot seperti pabrik kendaraan penumpang pada umumnya. Semua bagian dikerjakan sendiri secara manual.

Di bagian terakhir perakitan, truk yang sudah selesai dirakit tidak langsung dikendarai keluar pabrik melainkan ditarik menggunakan semacam mobil derek yang mereka sebut truck transport.

Karena jumlah produksi yang terbilang sedikit, maka jam kerja di pabrik ini hanya ada satu shift dari Senin sampai Jumat mulai pukul 07.00 hingga 16.00. Setiap dua hingga tiga jam kerja, pekerja diberikan waktu istirahat selama 10 menit.

Sekadar informasi, fasilitas perakitan Scania ini terbuka untuk umum. Tercatat, 8.000 pengunjung datang untuk melihat langsung proses produksi bus dan truk Scania tiap tahunnya.

Selain di Swedia, Scania juga memiliki beberapa pabrik perakitan lain di sejumlah negara, seperti Perancis, Belanda, Argentina, Brasil, Polandia, dan Rusia.