Hendak Ditilang, Emak-Emak Sebut Petugas Polisi Gila

Emak-emak yang mengendarai mobil hatchback Honda Jazz berkelir putih terlihat memaki dan menyebut seorang petugas Satlantas Polresta Denpasar bernama Yulius Lusi, ‘gila’.

oleh Herdi Muhardi diperbarui 18 Mei 2018, 16:30 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2018, 16:30 WIB
Emak-Emak Ngamuk Saat Ditilang
Seorang petugas Satlantas Denpasar menilang seorang emak-emak karena masalah TNKB. (Instagram @polantasindonesia)

Liputan6.com, Denpasar - Ulah emak-emak yang diduga melanggar aturan lalu lintas kembali terjadi. Bahkan emak-emak yang mengendarai mobil hatchback Honda Jazz berkelir putih terlihat memaki dan menyebut seorang petugas Satlantas Polresta Denpasar bernama Yulius Lusi, ‘gila’.

Aksi emak-emak mengamuk ini diketahui terjadi di sebuah perempatan di jalan Diponegoro, Dauh Puri Kangin, Denpasar, Bali. Peristiwa ini juga terekam kamera video dengan durasi satu menit 11 detik dan diunggah akun Instagram @polantasindonesia.

Dari video tersebut terlihat sang ibu dengan nada marah dan kesal karena diberhentikan serta ditilang. Dia pun mengatakan hendak berteriak.

“Cepetan-cepatan, aku engga ngurus, sama-sama manusia aku ndak takut,” ucapnya kepada petugas Satlantas.

“Polisi manapun nggak ada yang nilang. Orang ini gila,” tambah emak-emak tersebut.

Kendati begitu, Yulius rupanya tak ambil pusing dan tak ikut terpancing emosinya. Dengan santai dia meminta sang ibu itu nomor telepon yang bisa dihubungi untuk dicatat dan mendapatkan notifikasi tilang.

Tidak disebutkan secara detail awal mula perselisihan tersebut, namun kabarnya emak-emak tersebut melanggar aturan perihal Tanda Nomor Kendaraan Bermotor yang tidak sesuai. Dia pun telah diperingatkan petugas polisi sebanyak tiga kali.

“Namun masih tetap saja terpasang setelah beberapa hari pasca diingatkan, nah akhirnya diambil tindakan penilangan pada perjumpaan yang terakhir dengan petugas,” tulis akun @polantasindonesia.

 

 

Mau Tilang Emak-Emak, Polisi Diteriaki Jambret

Emak-emak teriaki polisi Jambret
Tak mau ditilang karena TNKB mati, emak-emak pengendara KIA Picanto dengan plat nomor B 1938 KVC meneriaki polisi jambret. (instagram @brimob_id)

Kasus emak-emak memaki polisi ini bukan sekali, beberap waktu lalu ada juga hal serupa.

Kala itu peristiwa cukup miris terjadi pada seorang emak-emak, pengendara KIA Picanto dengan pelat B 1938 KVC. Wanita pengendara mobil ini tertangkap kamera tidak menaati peraturan lalu lintas.

Seperti dalam video yang diunggah akun Instagram @brimob_id, beberapa petugas polisi rupanya memberhentikan mobil citycar berkelir merah itu, karena pajak kendaraannya telah mati beberapa bulan lalu.

Namun, mobil tersebut masih saja dikendarai. Parahnya, saat polisi memintanya menunjukkan STNK dan SIM, emak-emak itu justru meminta balik surat tugas kepada polisi.

Tak hanya itu, meski telah bersalah, emak-emak yang satu ini justru bersikeras dan menolak menyerahkan STNK dan SIM sembari mengucapkan kata-kata dengan nada menantang polisi.

Saat seorang polisi ingin mencabut kunci mobil, dengan maksud agar emak-emak tidak kabur, ia tersebut justru berteriak jambret kepada petugas, serta mengancam dengan memanggil sang pengacara.

“Ceritanya si ibu dihentikan dan di periksa,karna TNKB sudah habis masa berlakunya,kemudian meminta petugas untuk menunjuk kan surat tugas, sudah di kasih surat tugas,tetap saja masih ngeyel,malahan neriakin Polisi Jambrett!! Monggo di tindak pak @polantasindonesia sedih hati ini di triakin jambret😔” tulis akun @brimob_id.

Tentu saja unggahan yang dilakukan Rabu (30/11/2017) ini mendapat beragam tanggapan dari banyak pihak, khususnya di dunia maya.

@wiwid_wwd Emak emang hebat. Berani sama polisi. Walau pun itu salah. Besok belajar etika ya mak..

@hermawanervina Sabar pak polisi.. Memang tidak semua orang sama. Mungkin ibu ini kurang piknik jadi stress.

@asiladelia Orang tajir tak makan bangku sekolahan haahhaah😂😂 suaminya malu tuh kalo tau sifatnya kek gitu istrinyaa

@wijiekembali Sarapannya kebanyak micin itu emak2 😂😂😂

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya