Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus meroket, bahkan sudah lebih dari Rp 14 ribu. Hal tersebut, tentu saja jadi konsekuensi pabrikan otomotif untuk mengkatrol harga jual kendaraannya.
Dijelaskan Yohan Yahya, Sales & Marketing 2W Departement Head PT SIS, jika nilai tukar rupiah terus naik, harusnya harga jual kendaraan juga naik.
Advertisement
Baca Juga
"Ya, kami masih kalkulasi karena kondisinya bersamaan dengan anak sekolah, dan setelah Lebaran, kebutuhan banyak. Kami masih pertimbangkan semua, yang (brand) besar saja tidak tahan, masa yang kecil disuruh bertahan," jelas yohan saat berbincang dengan wartawan, saat halal bihalal di bilangan Cipete, Jakarta Selatan, Kamis (6/7) malam.
Lanjut Yohan, pihaknya masih menunggu, setidaknya sampai dua bulan ke depan. Jika memang tidak memungkinkan untuk mempertahankan harga, pihak Suzuki juga terpakasa harus menaikkan harga.
"Kenaikan tergantung kalkulasi, kira-kira bisa satu sampai dua persen," tegas Yohan.
Sementara itu, berbicara penjualan terlebih saat libur lebaran lalu, penjualan retail Suzuki tetap mengalami peningkatan 23 persen. Meskipun, untuk suplai memang terganggu, karena hari kerja yang pendek dipotong libur Lebaran.
"Juni lalu kita jual sekitar 6.900an unit, hampir 7.000 unit lah. Untuk model yang mendominasi, Suzuksi GSX dan Nex, dengan komposisi Nex hampir 40 persenan dan GSX 30 persenan," pungkasnya.
Suzuki Burgman Street di Indonesia Masih Misteri
Pasar skuter matik (skutik) masih jadi primadona di Tanah Air. Meskipun masih dikuasai kelas skutik bawah, untuk segmen premium juga tidak kalah menarik, dengan dua penguasa saat ini, Yamaha NMax dan Honda PCX 150.
Bahkan, kelas skutik di atas Rp 25 jutaan ini kabarnya bakal kehadiran pemain baru. Ya, motor yang selanjutnya digadang-gadang bakal bersaing dengan model penguasa saat ini adalah Suzuki Burgman Street.
Namun, pihak PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) sendiri masih belum membocorkan kehadiran Suzuki Burgman Street. Pabrikan asal Jepang ini, terlihat masih berhati-hati jika berbicara soal skutik premiumnya tersebut.
Baca Juga
"Banyak hal, dalam artian banyak hal itu kami tidak mau mengeluarkan sesuatu (sepeda motor) yang mengecewakan. Model yang kita keluarkan, harus sesuai dengan jiwa Suzuki," jelas Yohan Yahya, Sales & Marketing 2W Departement Head PT SIS, saat ditanya wartawan terkait lamanya waktu peluncuran skutik premiumnya, Kamis (6/7).
Lanjut Yohan, jika pihaknya hanya mengeluarkan model karena ikut-ikutan pasar bakal dianggap percuma. Tidak hanya itu, jika model yang dikeluarkan dianggap mengecewakan, dan otomatis tidak diterima pecinta roda dua Tanah Air bakal menjadi bumerang bagi pabrikan berlambang huruf 'S' tersebut.
"Tapi tetap kami persiapkan semuanya, semua model (segmen) juga. Jadi, skutik premium (Suzuki Brugman Street) tidak tahun ini? Ya liat waktulah nanti," pungkasnya.
Advertisement