Liputan6.com, Jakarta - Kondisi aki pada motor injeksi wajib berada pada kondisi prima. Jika aki lemah akan membuat arus listrik tidak stabil dan berpengaruh pada masa pakai komponen kelistrikan.
Untuk mengetahui aki lemah atau tidak, biasanya akan berpatokan pada lampu. Gejala motor susah dinyalakan pun saat ini tak lagi jadi patokan.
Advertisement
Baca Juga
Menurut laman resmi Suzuki Indonesia, Anda bisa mendeteksi aki lemah dari suara mesin. Caranya, nyalakan motor lalu perhatikan suara atau putaran mesin saat idle.
Jika performa aki sudah menurun, cirinya mesin motor seperti berdenyut atau naik turun gasnya. Di saat kondisi normal, idle motor injeksi umumnya stabil di rpm yang sudah diatur oleh pabrikan motor.
Sementara untuk motor yang memiliki fitur takometer, kondisi aki pada motor bisa dilihat melalui indikator putaran emsin yang ditampilkan pada fitur tersebut.
Â
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Ada Lebih dari 3 Jenis Aki, Apa Saja Itu?
Aki menjadi komponen penting dalam sebuah kendaraan. Di komponen inilah energi listrik disimpan untuk kemudian didistribusikan demi pemenuhan kelistrikan mobil.
Jenis aki bermacam-macam, tergantung peruntukannya. Selain aki kering dan basah, ternyata ada beberapa jenis lainnya yang tidak banyak orang ketahui.
Â
BACA JUGA
Â
Aki Basah
Menurut situs resmi Daihatsu Indonesia, aki basah merupakan jenis yang paling umum dan paling mudah ditemukan. Disebut sebagai aki basah karena di dalam aki ini terdapat cairan elektrolit atau air aki yang berupa asam sulfat. Air aki basah mengandung timah antimoni yang bakal cepat habis karena besarnya potensi penguapan.
Aki ini dijual dengan harga yang murah dibanding jenis aki lainnya. Selain itu, banyak bengkel yang pasti menjualnya atau menerima jasa perawatan aki basah. Akan tetapi, aki basah memerlukan perawatan yang rutin. Penguapan yang terjadi bisa membuat cairan aki cepat habis.
Kemudian, jika tidak dirawat dengan benar, cairan aki bisa tumpah dan merusak komponen-komponen lainnya.
Baca selengkapnya di sini.
Advertisement