Liputan6.com, Jakarta - Siap menggunakan Mercedes-Benz S 600 Guard, mobil dinas baru Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi) akan menggantikan Mercedes-Benz S 600 Pullman Guard yang sudah digunakan sejak era kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menjelaskan, mobil dinas Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan diganti karena usia mobil dinas kepresidenan sudah berusia 10 tahun.
Advertisement
Baca Juga
"Mobil dinas Bapak Presiden sudah melebihi waktunya. Dan mobil itu adalah mobil khusus. Contohnya antipeluru dan lain-lain. Dan elektroniknya itu ada umurnya. Jadi ada umur 10 tahun ya sudah. Kalau sudah 10 tahun mungkin juga kalau diperbaiki sulit," kata Heru beberapa waktu lalu.
Sejauh ini terdapat delapan mobil dinas kepresidenan. Kendaraan itu digunakan tidak hanya di Jabodetabek tapi juga di luar Jabodetabek.
"Kami memiliki delapan dibagi dengan Pak Presiden dan Pak Wapres. Semuanya kelas S600. Tetapi itu dengan kegiatan Bapak Presiden, Bapak Joko Widodo selaku Presiden yang berkeliling se-Indonesia, itu masih kurang. Karena harus memberangkatkan itu H-3, H-4," jelas Heru.
"Di Jakarta tidak boleh tidak ada. Contoh Bapak Presiden kemarin ke Bali, berarti kan dari Bogor ke Halim sudah mobil satu, satunya kan harus cadangan. Dua harus di Jakarta. Di daerah itu harus ada dua, satu yang digunakan bapak, satu cadangan. Itu protap. Tapi kan ini enggak," lanjut dia.
Saksikan Juga Video Pilihan di Bawah Ini:
Diganti Bertahap
Di daerah, masih kata dia, sejauh ini hanya satu. Artinya terkadang menggantikan dengan nonstandar. "Kami selaku penanggung jawab dan Paspampres kan kalau bekerja di luar standar ya gimana," cerita Heru.
Dirinya memastikan tidak seluruh mobil dinas kepresidenan diganti, namun bertahap.
"Nanti ditanyakan ke Setneg, tapi kami kan bertahap, tentu kami memahami bahwa keuangan negara juga harus diprioritaskan untuk yang lainnya. Besok kan beli mungkin 2, tahun depan tambah dua," ungkap Heru.
Sementara mobil yang lama, masih kata dia, itu menjadi cadangan ataupun kebutuhan tamu negara.
"Yang lama jadi cadangan. Belum untuk kebutuhan tamu negara, tamu negara kita hanya satu. Kira-kira seperti itu," dia memungkasi.
Advertisement