Mobil Matik Bisa Terobos Banjir, Begini Caranya

Hujan deras yang melanda DKI Jakarta membuat sejumlah wilayah Ibukota banjir, seperti Gatot Subroto, Sudirman, Gelora Bung Karno, dan Jalan Asia Afrika.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 17 Des 2019, 17:02 WIB
Diterbitkan 17 Des 2019, 17:02 WIB
Genangan-Banjir-di-Kampus-Ukrida
Sebuah mobil menerobos genangan air di depan kampus UKRIDA, Jakarta, Selasa (21/1). Hujan deras sejak malam tadi, membuat sejumlah wilayah Jakarta tergenang air banjir. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Hujan deras yang melanda DKI Jakarta membuat sejumlah wilayah banjir, seperti Gatot Subroto, Sudirman, Gelora Bung Karno, dan Jalan Asia Afrika. Saat harus berhadapan dengan banjir, pengguna jalan terpaksa menerobos, meski mengetahui risiko terburuk yang akan dialami ialah mogok.

Menurut Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak, Suparna, butuh teknik dan skill yang mumpuni untuk melewati banjir menggunakan transmisi otomatis.

"Bila baru akan melewati, pastikan ketinggian air tidak terlalu dalam, minimal setengah roda, lebih dari itu lebih baik jangan dilewati. Perhatikan juga pengendara yang lebih dulu melintas, apakah ada lubang atau tidak," jelas Suparna, seperti dikutip laman Auto2000.

Lalu tekniknya, jika mobil matik konvensional, arahkan tuas transmisi ke posisi L atau 1. Selama melewati genangan, jangan memindahkan transmisi agar kecepatan mobil bisa terjaga serta putaran mesin tetap bertahan.

Tujuannya agar sisa gas buang yang keluar dari knalpot bisa menahan laju air masuk ke dalam ruang mesin lewat jalur pembuangan.

Jaga jarak dengan kendaraan depan. Sebab jika terlalu dekat maka pengendara akan menginjak rem dan membuat rpm turun. Ketika pedal gas kembali ditekan, tenaga akan turun dan bisa berbahaya bila sudah dalam banjir karena mobil bisa kehilangan momentum.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Menjaga Putaran RPM

Cara menjaga rpm tetap pada putaran tertentu bisa juga dengan menekan pedal gas dan rem secara bersamaan. Teknik bernama stall speed ini sayangnya tak dianjurkan, karena bisa menyebabkan kerusakan.

"Teknik stall speed memang ampuh, tapi juga berisiko. Pertama sudah pasti kampas rem akan cepat aus, begitu juga kampas kopling transmisi otomatis," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya