Liputan6.com, Jakarta - Pabrikan otomotif dunia kini tengah berlomba-lomba untuk membuat mobil atau motor listrik untuk mengurangi emisi. Namun ternyata, gas buang dari peternakan lebih tinggi dibanding kendaraan yang beredar di jalanan.
Berdasarkan laporan terbaru dari Greenpeace, bertajuk Fariming for Failure yang diterbitkan pekan lalu di The Guardian menyebutkan, gas rumah kaca dari hewan peternakan (sapi, babi, dan lainnya) sebenarnya lebih tinggi dibanding semua emisi yang dihasilkan mobil dan van di Uni Eropa.
Advertisement
Baca Juga
Dengan kata lain, semua usaha yang dilakukan oleh industri otomotif secara keseluruhan, tidak akan mencapai target pengurangan emisi karbon dengan tepat waktu jika tidak ada tindakan yang dilakukan untuk mengurangi emisi di peternakan. Jadi, meskipun masyarakat beralih menggunakan roda empat atau roda dua listrik, tidak akan benar-benar membuat perbedaan, jika masih tetap mengkonsumsi daging atau produk susu.
Laporan tersebut tidak dimaksudkan untuk mencegah konsumsi daging, atau mengusulkan gaya hidup yang berbeda. Tapi, untuk menyoroti pentingnya hal ini sehingga pembuat kebijakan di Uni Eropa dapat bertindak untuk mengurangi gas rumah kaca yang dihasilkan industi.
Melihat data yang akurat, pada 2018 dari Organisasi Pangan dan Pertanian PBB, peternakan di pertanian Uni Eropa (termasuk Inggris) bertanggung jawab atas sekitar 502 juta ton karbondioksida setahun.
Bandingkan dengan 656 juta ton karbondioksida dari mobil dan van di Eropa pada tahun yang sama.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Ada Penambahan Emisi di Perternakan
Namun, jika menggunakan metode untuk memperkirakan deforestasi dan perubahan penggunaan lahan yang terkait dengan pertumbuhan pakan ternak, maka total emisi tahunan setara dengan 704 juta ton karbondioksida.
Sementara produksi daging dan susu Eni Eropa naik 9,5 persen antara 2007 dan 2018, maka ada peningkatan emisi tahunan sebesar enam persen atau sekitar 39 juta ton. Artinya, setara dengan menghadirkan 8,4 juta unit mobil baru di jalan.
Jika melihat data tersebut, Uni Eropa tidak akan memenuhi target waktu untuk pengurangan emisi karbon.
Advertisement