Penjualan Mobil Naik 227 Persen, Diskon Pajak Terbukti Tokcer

Industri otomotif Indonesia kembali mengalami peningkatan setelah dihantam pandemi virus Corona Covid-19 sejak tahun lalu

oleh Arief Aszhari diperbarui 25 Mei 2021, 18:16 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2021, 18:16 WIB
GIIAS Makassar 2019 Jaring 25 Ribuan Pengunjung (Ist)
GIIAS Makassar 2019 Jaring 25 Ribuan Pengunjung (Ist)

Liputan6.com, Jakarta - Industri otomotif Indonesia kembali mengalami peningkatan penjualan setelah dihantam pandemi virus Corona Covid-19 sejak tahun lalu. Tidak hanya penjualan, produksi roda empat secara nasional juga terus tumbuh dengan didorong insentif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) yang ditanggung pemerintah (DTP).

Berdasarkan catatan, hingga April 2021 tingkat produksi kendaraan bermotor tumbuh hingga 322 persen secara tahunan. Hal tersebut, juga untuk mengantisipasi tingginya permintaan kendaraan akibat melonjaknya permintaan karena diskon PPnBM.

"Kalau kita lihat dari sisi gross di sebelah kanan naiknya itu melonjak sangat tinggi 322,8 persen lebih, tiga kali lipatnya produksinya naik," kata Sri Mulyani saat Konferensi Pers APBN Kita edisi Mei 2021 secara virtual, Selasa (25/5/2021).

Sedangkan penjualan ritel pada April 2021, juga mengalami peningkatan signifikan sebesar 227 persen bila dibandingkan tahun sebelumnya. Sedangkan untuk unitnya, pada April 2021 tercatat sebanyak 90 ribu unit, dibanding 73 ribu unit pada Maret 2021.

Sebagai informasi saja, diskon PPnBM mobil yang sudah diberlakukan pada 1 Maret 2021 ini telah tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 31/PMK.010/2021 mengatur pemberian insentif PPnBM DTP. Beleid tersebut mengatur memberikan insentif pajak kepada jenis mobil sedan dengan kapasitas isi silinder hingga 1.500 cc.

Adapun isentif akan berlaku dalam 3 tahap, yakni diskon 100 persen dari PPnBM terutang untuk masa pajak April hingga Mei 2021, diskon 50 persen berlaku pada Juni hingga Agustus 2021, dan diskon 25 persen untuk September hingga Desember 2021.

Punya Potensi Besar, Pemerintah Terus Dorong Pengembangan Kendaraan Listrik

Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berupaya untuk mendorong percepatan transformasi menuju green technology. Bahkan, Presiden Joko Widodo menegaskan, teknologi hijau, produk hijau, dan ekonomi hijau akan menjadi tumpuan di masa depan, karena Indonesia memiliki potensi yang besar terkait hal tersebut.

Salah satu langkah yang sedang dipacu, adalah pengembangan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB). Pemerintah ingin industri otomotif di tanah air segera menjadi sektor unggulan dalam pengembangan kendaraan listrik. Saat ini sedang digenjot pembangunan ekosistemnya.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebutkan, target produksi KBLBB pada 2030 sebesar 600 ribu unit untuk roda empat atau lebih, dan 2,45 juta unit untuk roda dua.

"Target produksi KBLBB tersebut diharapkan akan mampu mengurangi emisi CO2 sebesar 2,7 juta ton untuk roda empat atau lebih dan sebesar 1,1 juta ton untuk roda 2," ujarnya belum lama ini.

Sampai saat ini, sudah ada tiga perusahaan industri dalam negeri yang membangun fasilitas produksi KBLBB roda empat atau lebih dengan kapasitas sebesar 1.680 unit per tahun. Sedangkan untuk motor listrik sudah ada sebanyak 21 perusahaan industri dengan kapsitas produksi mencapai 1,04 juta unit per tahun.

Infografis Awas Lonjakan Covid-19 Libur Lebaran

Infografis Awas Lonjakan Covid-19 Libur Lebaran
Infografis Awas Lonjakan Covid-19 Libur Lebaran (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya