Pengguna Sepeda dan Motor Listrik di Indonesia Mayoritas Emak-Emak

Berdasarkan penelitian terbaru Populix, ternyata sepeda dan motor listrik lebih diminati oleh kalangan gender perempuan ketimbang laki-laki, terutama yang berkeseharian sebagai ibu rumah tangga.

oleh Khizbulloh Huda diperbarui 08 Jun 2024, 18:11 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2024, 18:11 WIB
Lesti Kejora dan Rizky Billar
Disela-sela kesibukannya, Lesti dan Billar tampak santai keliling komplek dengan mengggunakan sepeda listrik. Baby L tampak berdiri di depan Billar. [Youtube/Leslar Entertainment]

Liputan6.com, Jakarta - Data Korlantas Polri mencatat jumlah sepeda motor di Indonesia per Februari 2024 berjumlah 134.181.607, mendominasi total populasi kendaraan di Indonesia dengan jumlah 160.652.675 unit.

Sedangkan motor listrik dalam negeri didata nyaris mencapai 75 ribu menurut data terbaru Asosiasi Industri Sepeda motor Listrik Indonesia (Aismoli).

Berdasarkan penelitian terbaru Populix, ternyata sepeda dan motor listrik lebih diminati oleh kalangan gender perempuan ketimbang laki-laki, terutama yang berkeseharian sebagai ibu rumah tangga.

"Jadi sepeda listrik ini ternyata sangat disukai terutama oleh ibu-ibu, jadi boleh dibilang ini sebagai alat commute di neighborhood masing-masing, di dekat rumah," kata Timothy Astandu, CEO Populix, pada konferensi pers di kawasan Jakarta Selatan beberapa hari lalu.

Hal itu terlihat dari data preferensi penggunaan kendaraan. Dalam kategori sepeda listrik, tujuan utama penggunaannya adalah untuk belanja kebutuhan sehari-hari (79 persen), antar-jemput teman atau keluarga (62 persen), mengunjungi teman atau keluarga (58 persen), mengirim barang (23 persen), dan bekerja (13 persen).

Untuk memenuhi tujuan tersebut, konsumen merasa bahwa jarak tempuh sepeda listrik yang ideal adalah 12,32 km. Sementara untuk membelinya, para konsumen berekspektasi sepeda listriknya dijual dengan harga Rp 4,7 juta.

Sementara kebiasaan penggunaannya, mayoritas pengguna sepeda listrik sebanyak 43 persen menggunakan sepedanya setiap hari.

Sebanyak 45 persen menggunakannya untuk menempuh jarak 5-10 km, sementara selisih tipis lainnya di 44 persen menggunakannya di jarak 1-5 km.

Pengguna Motor Listrik Juga Masih Dominan Perempuan

Sepeda motor listrik Yamaha E01 menjalani uji coba pasar. (Dok. Yamaha)
Sepeda motor listrik Yamaha E01 menjalani uji coba pasar. (Dok. Yamaha)

"Sepeda motor (listrik) juga ternyata banyak sekali yang perempuan. Karena perempuan itu mungkin lebih ke ibu rumah tangga (demografisnya) kan, jadi dia oke nih kalau dekat-dekat doang," kata Timothy.

Responden pengguna motor listrik memiliki tujuan utama untuk belanja kebutuhan sehari-hari (72 persen), mengunjungi teman atau keluarga (57 persen), antar-jemput teman atau keluarga (57 persen), bekerja (47 persen), dan perjalanan dalam kota (46 persen).

"Untuk yang kerjanya jauh, belum dominan untuk motor listrik. Itu menjadi salah satu yang harus di-solve problem-nya," imbuh Timothy.

Untuk memenuhi tujuan tersebut, konsumen merasa bahwa jarak tempuh sepeda listrik yang ideal adalah 12,32 km, sementara untuk motor listrik sebesar 74,93 km, yang menurut para responden ideal di harga motor listrik Rp 18 juta.

Preferensinya bergeser tak terlalu jauh di pengguna motor listrik, sebanyak 50 persen pengguna menggunakannya setiap hari.

Sedangkan mayoritas 44 persen responden menggunakan motor listriknya untuk menempuh 5-10 km. Sementara untuk jarak yang lebih jauh, 10-25 km eksistensinya mulai terlihat banyak menjadi 23 persen. 

Infografis Motor Listrik

Infografis Motor Listrik
Motor listrik lebih murah dalam perawatan, tapi tidak untuk baterai. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya