Dukungan Golkar ke Ahok Bisa Berubah?

Politik itu dinamis. Dukungan Golkar ke Ahok, bukan berarti tidak bisa dicabut.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 10 Jun 2016, 16:03 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2016, 16:03 WIB
20160528-Palang-Pintu-Jakarta-Ahok-IA
Pengunjung berselfie dengan Gubernur Basuki T Purnama saat Festival Palang Pintu 2016 di Jakarta, (28/5). Event tahunan tersebut diselenggarakan merayakan HUT ke-489 DKI Jakarta yang digelar pada 28-29 Mei 2016. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Sinyal dukungan Partai Golkar ke Ahok jelang Pilkada 2017 menguat. Politikus Partai Golkar Firman Soebagyo mengatakan tidak menutup kemungkinan partainya akan resmi mendukung pria bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama itu.

"Kemungkinan itu selalu ada. Pilkada yang didukung, yang punya tingkat kemenangannya tinggi. Kalau kita dukung yang tidak punya peluang menang, buat apa," ungkap Firman di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Jumat (10/6/2016).

Namun, dukungan Golkar ke Ahok, bukan berarti tidak bisa dicabut. Politik itu dinamis. Terlebih, hal tersebut belum dirapatkan.

"Namanya politik dinamis. Ketua umum untuk menyampaikan statemen pasti sudah dipikirkan terlebih dahulu," papar Firman.

"Formalnya, mekanisme dalam DPD I itu yang punya kewenangan mengajukan beberapa nama calon akan dirapatkan di tingkat DPP dan ditentukan DPP," kata dia.

Menurut dia, kalau Ahok memutuskan maju DKI 1 melalui jalur independen, itu hanya karena pria berkacamata tersebut tak mau mengecewakan TemanAhok.

"Tapi, jabatan gubernur sebagai kepala daerah harus punya dukungan politik yang signifikan di lembaga legislatif, segala keputusan itu diputuskan ekeskutif dan legislatif. Kalau tidak, bisa menjadi hambatan siapapun kepala daerah, makanya dukungan politik diperlukan," papar Firman.

Bersanding dengan Nasdem

Wakil Ketua Badan Legislasi DPR ini juga mengatakan Golkar tak menutup kemungkinan bersanding dengan Partai Nasdem dan mengajukan calon wakil gubernur. Sebelumnya, NasDem terdahulu mendeklarasikan dukungannya untuk Ahok.

"Sampai di situ juga kita melihat peluang pemenangnya seperti apa. Punya elektabilitas tinggi atau enggak," kata Firman.

Terlebih, dari internal, partai berlogo pohon beringin ini memiliki beberapa sosok unggulan seperti Tantowi Yahya dan Alex Noerdin.

"Teman-teman (dari Partai Golkar) mengedepankan situasi dan kondisinya. Figur paling leading Ahok, agak boleh dibilang banyak orang senang, hanya sekarang lawan dia belum tampak," ucap Firman.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya