Â
Liputan6.com, Jakarta - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga Sandiaga Uno menyayangkan Jakarta tidak masuk dalam 20 besar destinasi wisata dunia. Karena itu, Sandi bersama dewan pakar dan tim arsitek Anies-Sandi tengah menggodok konsep penataan wisata sejarah di Jakarta.
Salah satu Tim Arsitek Anies - Sandi, Her Pramtama mengatakan, Jakarta memiliki banyak destinasi wisata sejarah yang belum bisa menarik wisatawan berkunjung. Destinasi itu antara lain, Tugu Monas, Masjid Istiqlal, Gereja Katedral, Lapangan Banteng, Tugu Proklamasi.
Advertisement
"Misalnya kalau ke Paris belum lengkap tanpa foto di menara Eifel, tapi tidak begitu dengan Monas. Ini karena penataan kurang memiliki nilai estetis yang tinggi," ujar Her di Posko Melawai, Jakarta Selatan, Jumat (14/4/2017) malam.
Menanggapi hal itu, Sandi berjanji akan mengadakan rembuk dan sayembara arsitek dengan para pemangku kepentingan dan warga Jakarta untuk menata ulang destinasi wisata yang kurang terekspose seperi Istiqlal.
Sandi menyebut, seharusnya antara Katedral, Istiqlal dan Monas dapat terhubung dan menjadi magnet bagi turis. "Pak Silaban (aristek masjid Istiqlal) sudah membuat Istiqlal berhadapan dengan katedral. Ini merupakan salah satu simbol toleransi. Kita akan meniru konsep Pak Silaban dan konsep Sayembara arsitek seperti Bung Karno," ujar Sandi
Penataan ulang itu berupa pelepasan pagar, pemindahan pohon dan membuat jalur pejalan kaki antara Katedral, Istiqlal dan Monas.
Sandi berharap, dengan penataan ulang titik bersejarah itu, diharapkan para wisatawan bisa lebih banyak lagi berkunjung ke Jakarta.
"Mestinya kita banyak meraup wisatawan domestik maupun mancanegara. Salah satunya poros Masjid Istiqlal, Monas, dan Gereja Katedral," tutur Sandiaga Uno.