Banyak Dukungan Jadi Faktor Kuatnya Elektabilitas Prabowo Jelang Pilpres 2024

Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI), Djayadi Hanan menilai loyalitas pendukung Prabowo itu terlihat dari besarnya pemilih PKB yang tetap bertahan di KIM.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Okt 2023, 05:03 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2023, 03:54 WIB
Prabowo Subianto di acara 'Mata Najwa On Stage: 3 Bacapres Bicara Gagasan' di Graha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta pada Selasa (19/9/2023) malam.
Prabowo Subianto di acara 'Mata Najwa On Stage: 3 Bacapres Bicara Gagasan' di Graha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta pada Selasa (19/9/2023) malam. 

Liputan6.com, Jakarta - Banyaknya dukungan masyarakat dan masih banyaknya basis pendukung yang loyal menjadi salah satu faktor tingginya elektabilitas Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto. Itu juga menjadi alasan kuatnya Prabowo sebagai capres menjelang perhelatan Pilpres 2024 mendatang.

Prabowo semakin menjadi kadidat capres paling potensial untuk memenangkan pertarungan demokrasi. Hal ini disebabkan masih banyaknya pendukung Prabowo yang lebih memilih setia dan bertahan di gerbong Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI), Djayadi Hanan menilai loyalitas pendukung Prabowo itu terlihat dari besarnya pemilih PKB yang tetap bertahan di KIM. Meski sudah pindah ke poros Anies Baswedan, dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar juga didapuk menjadi cawapres, namun tetap tidak bisa mengubah arah angin pemilih PKB dalam menentukan siapa capres yang layak didukung.

"Keunggulan Prabowo bisa dijelaskan karena pertama, pemilih Anies yang mengajak Muhaimin dan PKB itu belum beranjak dari kubu Prabowo. Artinya belum ada efek perubahan terkait pindahnya PKB ke Anies," kata Djayadi dalam paparannya bersama CNN Indonesia, Senin (9/10/2023).

Selain itu, berbanding terbalik dengan PKB. Partai Demokrat justru dinilai sukses mengamankan basis pemilihnya untuk ikut serta mendukung Prabowo di Pilpres 2024.

Djayadi menilai, Demokrat berhasil mengarahkan pemilihnya sebesar 70% lebih di hasil survei LSI terbaru yakni 18-20 September 2023. Ia mengatakan, Demokrat membuktikan konsistensinya dalam menunggung Prabowo tidak akan tanggung-tanggung dan all out.

"Selain itu, banyak juga pemilih Demokrat yang sudah pindah ke Prabowo pada survei kali ini, pemilih Demokrat yang mendukung Prabowo sudah mencapai 70%," ujar Djayadi.

Lanjutnya, faktor-faktor itulah yang membuat Prabowo unggul cukup signifikan di hasil LSI terbaru. Bahkan, menurut Djayadi Prabowo cenderung semakin meningkat dibanding hasil survei LSI di bulan Agustus 2023 kemarin.

Diketahui, dalam hasil survei LSI Prabowo unggul cukup signifikan dengan selisih 4% dengan Ganjar Pranowo, dan 12% dengan Anies Baswedan. Sebanyak 34,0% responden menyatakan akan mendukung Prabowo di Pilpres 2024 nanti.

Kemudian, di posisi kedua ada Ganjar yang mendapat dukungan sebesar 30,4%. Sedangkan Anies masih berada di posisi ketiga dengan 22,0%.

Nama Nama Cawapres Pendamping Prabowo

Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menyatakan, kandidat calon wakil presiden untuk Prabowo Subianto di Pemilu 2024 menguat pada empat nama.

“Airlangga Hartarto yang diusung oleh Partai Golkar, Erick Thohir yang diusung oleh Partai Amanat Nasional, Gibran Rakabuming, Walikota Solo dan Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur,” kata Herzaky dalam keterangannya, Senin (9/10/2023).

Menurut dia, Prabowo akan meminta pandangan dari pimpinan tiap-tiap parpol anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) sebelum memutuskan Cawapres.

“Tentu saja, kami dari Partai Demokrat juga akan memberikan pertimbangan dan masukan ketika hal tersebut diminta. Tapi tentu saja, bagi Partai Demokrat, Bapak Prabowo-lah yang akan memutuskan siapa cawapresnya nanti,” kata Herzaky.

Dia berharap siapapun cawapres Prabowo nanti adalah sosok yang tepat dan bisa membawa kemenangan KIM.

“Harapan kami, cawapres yang dipilih oleh Bapak Prabowo Subianto adalah orang yang tepat, dan membawa kemenangan bagi Koalisi Indonesia Maju,” pungkasnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani menyatakan, nama-nama yang masuk dalam radar calon wakil presiden bersama Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk dampingi Prabowo akan dibawa ke meja rapat KIM, termasuk juga usulan nama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Diketahui, DPC Gerindra Tangerang Selatan dan relawan Solidaritas Ulama Muda Jokowi (Samawi) mengusulkan Gibran menjadi cawapres Jokowi.

"Tentu saja supaya keputusan ini menjadi keputusan bersama termasuk nama Mas Gibran dan nama-nama lain, nanti oleh Pak Prabowo akan diajukan di atas meja untuk dibicarakan bersama-sama," kata Muzani ditemui di Gedung Juang, Senin (9/10/2023).

Banyak Pengalaman

Bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto diyakini mampu memenangkan kontestasi Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 mendatang. Hal tersebut disampaikan Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno.

Adi menilai, Prabowo Subianto diyakini menangkan Pilpres 2024 karena memiliki pengalaman panjang yang sudah terkumpul sejak Pilpres 2014 dan 2019 lalu.

"Dengan pengalaman itu, Prabowo diyakini bisa memenangkan Pilpres 2024 dengan sangat mudah. Menteri Pertahanan tersebut berpotensi menang secara mutlak tahun depan," ujar Adi melalui keterangan tertulis, Senin (9/10/2023).

Adi menilai, seharusnya Prabowo bisa menang dengan mudah karena memiliki bekal pengalaman yang tidak dimiliki oleh bakal capres PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo dan bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Bawedan.

"Untuk ukuran Prabowo yang pengalaman tanding pemilunya paling banyak, mestinya menang telak ke calon lainnya," ucap dia.

Adi mengatakan, Prabowo sudah memiliki tabungan pendukung sejak 15 tahun sebelumnya. Tabungan tersebut bisa digunakan oleh Prabowo untuk menjadi modal tambahan di Pilpres 2024.

"Prabowo punya tabungan politik 15 tahun. Sudah ikut tanding pilpres sejak 2009 jadi calon wakil Megawati, dan dua kali capres menantang Jokowi. Itu modal utamanya," kata dia.

Meski selalu kalah dalam Pilpres sebelumnya, Adi menilai Prabowo merupakan sosok yang tidak bisa diremehkan. Jika dibandingkan dengan Ganjar dan Anies yang merupakan pendatang baru, Prabowo jauh lebih berpengalaman dalam pertarungan pilpres.

"Secara umum publik melihat Prabowo spesialis ikut Pilpres meski selalu kalah. Sementara Ganjar dan Anies pendatang baru di Pilpres," terang Adi.

Mesin Politik Belum Bekerja Maksimal

Adi mengatakan, saat ini mesin politik dari masing-masing kandidat juga belum bekerja secara maksimal. Kemungkinan besar kekuatan koalisi dari ketiga capres akan semakin menguat usai pendaftaran capres dan cawapres pada 19 Oktober 2023 nanti.

"Sementara mesin politik calon lain belum terlihat kerja maksimal. Mungkin akan gaspol setelah penetapan pasangan capres oleh KPU," tandas Adi.

Sebelumnya, elektabilitas Prabowo Subianto menyentuh angka 38,9 persen berdasarkan hasil survei Lembaga Poltracking Indonesia. Survei yang dirilis pada Sabtu 7 Oktober 2023 kemarin, elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra itu unggul dari Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Dalam survei tersebut, Ganjar menempati posisi kedua dengan elektabilitas sebesar 37 persen, sedangkan Anies di posisi ketiga dengan elektabilitas 19,9 persen.

"Selisihnya di antara Prabowo-Ganjar 1,4 persen, sementara Anies cukup jauh tertinggal dari Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo dalam simulasi individu ya," kata Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yuda, dalam rilis daring, Sabtu 7 Oktober 2023.

 

Infografis Keakraban Prabowo Subianto dan Erick Thohir Jelang Pilpres 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Keakraban Prabowo Subianto dan Erick Thohir Jelang Pilpres 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya