Survei TBRC: Mochtar Mohamad Pertama di Bursa Cawalkot Bekasi, Disusul Tri Adhianto dan Heri Koswara

Dalam survei, popularitas Mochtar Mohamad pada angka 88,2 persen. Kedua ditempati Tri Adhianto dengan 56,2 persen, dan posisi ketiga Heri Koswara dengan 54,2 persen.

oleh Bam Sinulingga diperbarui 27 Jun 2024, 21:52 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2024, 17:12 WIB
Pilkada Bekasi
Habib Husein bin Mustofa Al Bahar atau Habib Wanting mengunjungi bacalon Wali Kota Bekasi Mochtar Mohamad atau M2 di kediamannya di kawasan Jakasampurna, Kota Bekasi. (Liputan6.com/Bam Sinulingga)

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga survei Timur Barat Research Center (TBRC) merilis hasil preferensi publik masyarakat Bekasi jelang Pilwalkot Bekasi 2024, dengan tujuh sosok yang santer disebut-sebut masuk bursa bakal calon Wali Kota Bekasi.

Ketujuh nama, yakni Ketua Bapilu DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Mochtar Mohamad, Ketua DPC PDI Perjuangan Tri Adhianto, Ketua DPC PPP Kota Bekasi Gus Sholihin, politikus PAN Sigit Purnomo atau Pasha Ungu, Anggota DPRD Jawa Barat dari Golkar Ade Puspitasari, politikus Golkar Novel Saleh Hilabi, dan Ketua DPD PKS Kota Bekasi Heri Koswara.

Direktur Eksekutif TBRC Johanes Romeo mengungkapkan, Mochtar Mohamad atau M2 mendapat popularitas tertinggi dengan angka 88,2 persen suara responden. Peringkat kedua ditempati Tri Adhianto dengan 56,2 persen dan posisi ketiga Heri Koswara dengan 54,2 persen.

Sedangkan Sigit Purnomo di posisi keempat dengan 50,2 persen, disusul Ade Puspitasari 47,2 persen, lalu Gus Sholihin 30,2 persen dan Novel Saleh Hilabi di posisi terakhir dengan angka 28,6 persen.

"Survei menggunakan multistage random sampling di 56 kelurahan, dengan margin of error 2,3 persen, dan tingkat kepercayaan 95 persen," ungkap Johanes dalam keterangannya, Kamis (27/6/2024).

Sedangkan untuk hasil akseptabilitas, M2 memegang kendali dengan angka 87,8 persen, disusul Tri Adhianto dengan 51,7 persen, dan Heri Koswara 50,9 persen.

Kemudian Sigit Purnomo di angka 45,9 persen, Ade Puspitasari 40,2 persen, Gus Sholihin 28,9 persen dan Novel Saleh Hilabi dengan 26,4 persen.

"Mochtar Mohamad berpeluang memenangkan Pilkada Kota Bekasi jika mampu mengkonversi popularitas menjadi elektabilitas (wajib di atas 50 persen)," demikian kata Johanes.

Johanes juga menjelaskan, modal dasar elektabilitas 39,4 persen, belum tentu menjamin kemenangan karena masih banyak variabel yang harus diurai, termasuk siapa calon wakil walikota yang akan diambil.

"Meskipun saat ini elektabilitasnya sudah nomor satu, ke depan harus dinaikkan lagi mengingat durasi kampanye yang cukup pendek, hanya sekitar dua bulan," ujar hasil survei.

 

Harapan Masyarakat Bekasi

Selain itu, M2 disebutkan harus lebih rajin lagi turun ke akar rumput dengan membawa isu-isu populis lokal, seperti infrastruktur kota, transportasi publik, lapangan pekerjaan khususnya bagi gen z dan milenial, evaluasi BUMD dan pendidikan yang layak.

Adapun sejumlah harapan masyarakat terhadap pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bekasi, yakni menstabilkan harga sembako (78,8 persen), terbukanya lapangan pekerjaan (89,3 persen), pendidik gratis (87,6 persen), dan menstabilkan harga sembako (88,3 persen).

Infografis Bursa Kandidat dan Prediksi Koalisi Pilkada Jakarta 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bursa Kandidat dan Prediksi Koalisi Pilkada Jakarta 2024. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya