Liputan6.com, Jakarta Masalah defisit perumahan di wilayah jakarta dan Jawa Barat nampaknya terjawab dengan keberadaan Meikarta. Sebagai kawasan kota mandiri di Cikarang Jawa Barat diharapkan mampu membantu pemerintah mengatasi masalah defisit perumahan (backlog).
Dilihat dari posisinya yang dikelilingi kawsan industri sebagain orang mungkin berpikir daerah tersebut akrab dengan polusi. Nyatanya, Meikarta dibangun dengan mengutamakan kesehatan dan koneksi dengan alam dan diharapkan menjadi kawasan apartemen asri serta modern.
Baca Juga
Meikarta direncanakan akan memiliki Central Park seluas 100 hektar yang difungsikan sebagai paru-paru kota di mana. Nantinya ruang hijau tersebut akan difungsikan untuk menyaring polusi dari kawasan industri sekitar.
Advertisement
Tak hanya itu, proyek infrastruktur lain yang dirasakan manfaatnya adalah Bandara Internasional Kertajati Majalengka yang akan segera selesai pada 2018. Hadirnya bandara tersebut nantinya akan memudahkan penghuni Kota Baru Meikarta untuk melakukan penerbangan ke berbagai daerah baik dalam maupun luar negeri tanpa repot jauh-jauh menuju bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng.
Hadirnya kereta cepat Jakarta-Bandung yang digadang-gadang memiliki waktu tempuh hanya 39 menit. Posisi Meikarta yang berada di antara Jakarta dan Bandung menjadi begitu strategis, karena orang yang tinggal di Meikarta hanya butuh waktu 20 menit untuk sampai Bandung atau ke Jakarta.
Dikelilingi berbagai keunggulan dalam hal keasrian dan transportasi tak mengherankan Meikarta telah berhasil membukukan penjualan sebanyak 130.000 unit. Bahkan, CEO Lippo Group James Riadi menuturkan, semua pihak harus optimistis dalam menyongsong pertumbuhan ekonomi dan membantu pemerintah menyelesaikan masalah kekurangan perumahan sebanyak 11,4 juta unit.
(*)