Pengelola Pasar Tewas di Tangan Pedagang Karena Listrik

Rahman bertengkar dengan seorang pedagang pasar hingga keduanya mengalami luka parah

oleh Eka Hakim diperbarui 23 Okt 2015, 09:21 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2015, 09:21 WIB
Ilustrasi Pembunuhan
Ilustrasi Pembunuhan (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Makassar - Pengelola Pasar Tradisional Terong di Makassar, Rahman Daeng Turu (51) tewas mengenaskan hanya gara-gara aliran listrik. Dia tewas setelah bertikai dengan seorang pedagang pasar Syuaib (52) pada Jumat (23/10/2015).

Rahman tewas dengan luka tikaman di beberapa bagian tubuh. Sementara Syuaib saat ini masih kritis karena mengalami luka yang cukup parah. Saat ini dia dirawat di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo, Makassar.

Kepala Sub Bagian Humas Polrestabes Makassar, Kompol Andi Husnaeni mengatakan kejadian berawal sekitar pukul 01.20 WITA. Di mana Syuaib datang ke Pasar Terong untuk menyalakan listriknya yang telah diputus beberapa hari lalu oleh Rahman melalui kontrol panel listrik.

Pada saat Rahman sedang memasang mesin genset di rumahnya, anak korban, Anto yang berjaga di Pasar Terong mendengar ada suara orang sedang menggunakan palu. Sehingga ia menelpon Rahman dan menyampaikan bahwa Syuaib sedang merusak panel listrik.

Berselang beberapa menit kemudian Rahman datang ke pasar terong dan mendatangi Syuaib sambil bertanya, "Ada apa ini?" Kemudian di jawab oleh Syuaib, "Tidak ada apa-apa, kurang ajar."

"Mendengar jawaban tersebut korban marah sehingga terjadilah pertengkaran yang berujung terjadinya perkelahian," kata kata Husnaeni.

Akibat pertengkaran itu, Rahman mengalami luka tikam pada dada sebelah kiri, luka terbuka pada bagian tangan kiri dan luka gores pada kaki sebelah kiri.

"Sehingga korban meninggal dunia dalam perjalanan menuju ke Rumah Sakit Academis Makassar," kata dia.

Sedangkan pelaku, lanjut Husnaeni juga mengalami luka terbuka pada bagian perut dengan usus terburai, luka pada kepala sebelah kiri, luka pada telapak tangan sebelah kiri, luka pada bagian dada serta luka terbuka pada bagian leher.

"Pelaku di bawa ke Rumah Sakit Pelamonia namun di rujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara dan Rumah Sakit Bhayangkara merujuk kembali pelaku ke Rumah Sakit Wahidin untuk mendapatkan tindakan medis," kata Husnaeni.

Peristiwa pembunuhan ini menurut Husnaeni, diduga dipicu akibat diputusnya aliran listrik Syuaib oleh Rahman beberapa hari yang lalu. (Nil/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya