Pejabat Sulsel Kaget Jenazah Diangkut Dengan Mobil Ikan

Pemerintah menyatakan petugas dan layanan kesehatan untuk tindakan layanan publik.

oleh Ahmad Yusran diperbarui 30 Des 2015, 14:59 WIB
Diterbitkan 30 Des 2015, 14:59 WIB
20151230-Pasien Terlantar
jenazah warga

Liputan6.com, Makassar - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Abdul Latief, mengaku kaget dan prihatin atas kejadian yang menimpa keluarga Andi di Maros. Kejadian yang ramai di media sosial itu adalah pengangkutan jenazah ayah Andi menggunakan mobil ikan.

"Padahal intinya petugas dan sarana prasarana kesehatan itu untuk tindakan pelayanan publik," kata Abdul Latif melalui pesan singkat di Makassar, Rabu (30/12/2015).

Sebelumnya, Andi, warga Desa Labuaja, Kecamatan Cenrana, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan menulis surat kepada Presiden Joko Widodo.

Dia protes atas kebijakan pihak Puskesmas Cenrana Maros yang tidak memberikan jasa layanan ambulance untuk ayahnya yang meninggal pada pukul 08.30 Wita, Rabu (30/12/2015).

"Kepada yang terhormat Presiden RI, Bapak Joko Widodo kami sangat sayangkan pihak puskesmas di kampung kami di Maros yang tidak mau meminjamkan mobil ambulancenya. Dan terpaksa mayat orangtua kami bawa pulang ke rumah menggunakan mobil pengangkut ikan. Duh... kakunya pejabat di negeri ini," tulis Andi dalam suratnya.

Sementara itu, Wakil Walikota Makassar, Syamsu Rizal MI, menyatakan fasilitas ambulans gratis kepada masyarakat di Kota Daeng  diperuntukkan  bagi seluruh warga kota tanpa melihat latar belakangnya.

"Kalau Kota Makassar ambulansnya gratis tidak dipungut biaya, dan hal itu berlaku kepada 1,7 juta penduduk Kota Daeng," kata dia.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya