Beredar Daging Campur, Ini Cara Bedakan Daging Babi dan Sapi

Ada pedagang yang mencampur daging babi dan sapi untuk mengelabui konsumen.

oleh Liputan6 diperbarui 29 Jan 2016, 10:31 WIB
Diterbitkan 29 Jan 2016, 10:31 WIB
Reaksi Muslim Saat Diberitahu Makan Daging Babi
Beberapa pria muslim dikerjai dan dibilang, daging yang mereka makan adalah daging babi. Mereka heboh dan ini reaksinya.

Liputan6.com, Gunungkidul - Dinas Peternakan Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta mengimbau kepada masyarakat untuk lebih jeli dalam memilih daging yang beredar di pasaran. Untuk itu, masyarakat perlu mengenali perbedaan antara daging babi dan sapi.

Kepala Dinas Peternakan Gunung Kidul Krisna Berlian mengatakan cara mengenali perbedaan itu penting bagi masyarakat yang masih ragu saat membeli daging sapi dan takut bercampur daging babi. secara jelas ada beberapa perbedaan daging babi dan sapi.

"Daging sapi memiliki ciri-ciri serat-serat terlihat dan padat, sedangkan untuk daging babi seratnya tidak terlihat dan daging cenderung renggang. Secara kasat mata bisa dibedakan saat melihat teksturnya," kata dia di Gunungkidul seperti dikutip dari Antara, Jumat (29/1/2016).

Selain itu, Krisna menambahkan, tekstur daging sapi lebih kaku, sedangkan daging babi lebih lembek. Untuk warna, daging babi lebih pucat dibandingkan dengan sapi.

"Dari beberapa perbedaan daging tersebut bisa terlihat perbedaannya," jelas dia.


Dia mengingatkan, untuk mengelabuhi konsumen, ada pedagang yang mencampur daging babi dengan darah sapi. "Untuk itu, masyarakat harus lebih teliti," katanya.

Untuk memberikan rasa aman kepada konsumen, pihaknya melakukan pemantauan di sejumlah pasar.

Anggota DPRD Gunung Kidul Purwanto mengatakan dinas harus melakukan pemantauan karena modus mencampur daging babi dengan darah sapi sudah sering dilakukan oleh pedagang.

"Kami mendengar sudah sejak lama, dan harus segera ditindak," ujar dia.

Menurut dia, Pemkab Gunung Kidul harus melakukan inspeksi ke sejumlah pasar tradisional untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat.

"Pemkab harus melakukan koordinasi dengan Pemda DIY, untuk menindaklanjuti temuan ini. Jangan hanya menunggu, kasihan masyarakat," ujar dia.

Sebelumnya di Kabupaten Bantul mencuat kasus bakso dan soto yang menggunakan campuran daging babi. Daging campuran tersebut diduga beredar di pasaran.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya