Wali Kota Airin Rachmi Terus Tekankan Perubahan

Wali Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany, selalu mengajak seluruh SKPD untuk melakukan perubahan, termasuk di dunia pendidikan.

oleh Liputan6 pada 25 Feb 2016, 11:45 WIB
Diperbarui 28 Feb 2016, 19:04 WIB
Walikota Airin Rachmi Terus Tekankan Perubahan
Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany selalu mengajak seluruh SKPD untuk melakukan perubahan, termasuk di dunia pendidikan.

Liputan6.com, Jakarta Kabag Humas Pemerintah Kota Tangerang Selatan, Dedi Rafidi, mengatakan Wali Kota Tangsel, Airin Rachmi Diany, selalu mengajak seluruh SKPD untuk melakukan perubahan secara fisik dan non-fisik, termasuk peningkatan di dunia pendidikan.

"Ibu Airin terus menekankan perubahan baik fisik dan non-fisik. Misalnya tentang pendidikan, Ibu selalu mengingatkan Dinas Pendidikan untuk terus meningkatkan kemampuan dan intelektual para siswa supaya menghasilkan SDM yang unggul di era globalisasi," ujar Dedi Rafidi.

Dengan pengetahuan dan intelektual yang meningkat, ucap Dedi, siswa Tangsel dapat mencetak prestasi terbaik di kancah provinsi maupun tingkat nasional.

"Beberapa kali di tingkat provinsi dan nasional, sekolah dari Tangsel turut serta dalam perlombaan olimpiade, misalnya SMA Karisma Bangsa dan SMK Insan Cendikia," kata Dedi.

Menjelang pelaksanaan ujian akhir sekolah dan ujian nasional, Dedi mengatakan bahwa Wali Kota juga mengingatkan supaya Dinas Pendidikan terus melakukan koordinasi dengan sekolah-sekolah di Tangsel demi mendukung siswa mencapai hasil ujian terbaik.

"Target kami nilai rata-rata ujian lebih baik dari tahun lalu," kata Dedi.

Pendidikan selalu menjadi fokus di Kota Tangsel. Dedi menjelaskan setiap tahun Pemkot memberikan beasiswa pendidikan, baik bagi yang berprestasi maupun bagi masyarakat yang kurang mampu. Di samping itu, gratis SPP bagi SD, SMP, dan untuk SMA dibatasi maksimal 200 ribu rupiah. "Selain karena ada BOS, pemkot juga rutin memberikan beasiswa," Dedi menjelaskan.

Dalam hal pembangunan, Pemkot Tangsel juga telah memulai likuidasi beberapa sekolah yang sebelumnya satu atap. Kedepannya tidak ada lagi cerita dua atau tiga sekolah dasar dalam satu atap.

(Adv) 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya