Liputan6.com, Cirebon - Sejumlah kawasan objek wisata alam di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, terus menjadi tujuan para wisatawan dari luar daerah. Tempat tersebut di antaranya ialah Lembah Ipukan.
Sejak dibuka pada 16 Desember 2014, lembah yang diselimuti eksotisme alam ini menyajikan panorama yang sedap dipandang mata. Udaranya yang sejuk menjadikan tempat ini diburu para pelancong.
Baca Juga
Bahkan, wisatawan mancanegara pun tertarik menikmati tempat wisata itu. Hamparan luasnya yang berada di atas ketinggian 1.100 meter di atas permukaan laut (Mdpl) membuat pengunjung dapat berkemah sembari menikmati pemandangan puncak Gunung Ciremai serta lembah yang hijau.
Advertisement
Baca Juga
Tak hanya itu, di objek wisata alam yang terletak di Desa Cisantana Kecamatan Cigugur Kabupaten Kuningan ini juga memiliki beberapa air terjun yaitu curug Cisurian dan Curug silutung. Namun yang bisa dikunjungi wisatawan umum hanya dua saja lantaran sulitnya medan.
Selain dari pemandangan alam, beberapa fauna di area objek wisata alam ini juga cukup menarik untuk diamati. Beberapa fauna yang bisa disaksikan antara lain Surili, Lutung, aneka jenis burung, katak merah dan hingga burung Elang Jawa.
"Saya sangat suka dan terpukau dengan Gunung Ciremai dan seisinya. Lembah Ipukan bisa melepas lelah kami setelah mendaki Gunung Ciremai," ujar seorang wisatawan mancanegara, Elena kepada Liputan6.com di Cirebon, Minggu (29/5/2016).
Pendakian ke Gunung Ciremai ini menjadi impian Elena. Wanita yang menjadi relawan sebagai guru di Cirebon itu mengunjungi gunung tersebut bersama rombongannya dari Amerika Serikat.
"Teman-teman saya juga sangat tertarik dengan tawaran saya untuk mendaki Gunung Ciremai. Karena ini gunung tertinggi di Jawa Barat dan mereka pun tertarik," ujar Elena.
Ia mengatakan, dari dua curug di Lembah Ipukan ini hanya Curug Cisurian yang dapat dijangkau. Medan yang tak begitu sulit, serta jarak tempuh yang tidak memakan waktu lama untuk menuju ke curug tersebut. "Untuk menuju curug Silutung harus menempuh medan yang sulit dan tertutup," ujar Elena.
Meski begitu, para penikmat alam diminta membawa perbekalan yang cukup selama melakukan pendakian. Di tempat itu, tidak terdapat warung dan cukup jauh letaknya dari desa.