Liputan6.com, Garut - Sebanyak 2.200 anak sekolah dasar, menengah maupun atas sederajat menjadi korban terkena dampak bencana banjir bandang Kabupaten Garut, Jawa Barat. Mereka kini membutuhkan seragam dan peralatan sekolah.
"Ada sekitar 2.200 anak yang menjadi korban terkena dampak banjir. Mereka membutuhkan perlengkapan sekolah," kata Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Totong di Garut, dilansir Antara, Minggu, 25 September 2016.
Ia menuturkan seluruh anak yang terkena dampak banjir itu dari 15 sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA. Sejak kejadian banjir melanda Garut pada Selasa, 20 September 2016, kegiatan belajar mengajar tidak optimal.
Selain perlengkapan belajar pribadi yang hanyut dan kotor, banjir juga menyebabkan kursi, meja, lemari dan papan tulis, termasuk buku-buku di kelas maupun kantor rusak dan kotor.
Baca Juga
Bahkan, lanjut dia, ada delapan sekolah yang peralatan laboratorium komputer, perpustakaan dan peralatan belajar mengajarnya rusak.
"Ada yang perlengkapan sekolah rusak, bahkan pada hari pertama bencana sekolah diliburkan dulu," kata Totong.
Meski begitu, Disdik Garut berencana membuka sekolah darurat bagi anak-anak korban banjir di penampungan. Ada sekitar delapan guru yang akan diterjunkan untuk mengajar para siswa SD yang menjadi korban banjir Garut.
Â
Advertisement