Awas, Kereta Api Lewat di Taman Budaya Yogyakarta

Jika berkenan berhenti di Taman Budaya Yogyakarta, Anda berkesempatan dapat Rp 4 juta.

oleh Yanuar H diperbarui 03 Des 2016, 19:31 WIB
Diterbitkan 03 Des 2016, 19:31 WIB
Awas, Kereta Api Lewat di Taman Budaya Yogyakarta
Jika berkenan berhenti di Taman Budaya Yogyakarta, Anda berkesempatan dapat Rp 4 juta. (istimewa)

Liputan6.com, Yogyakarta - Pecinta kereta api sebaiknya tidak melewatkan pameran lukisan karya perupa Rismanto. Pameran bertajuk Awas Spoor ini akan digelar Taman Budaya Yogyakarta Jl. Sriwedani No 1 Yogyakarta.

Suwarno Wisetrotomo, kurator pameran ini, menyebut pameran itu bertujuan memperingatkan bagi para pengguna jalan untuk berhati-hati di setiap perlintasan kereta api. Dalam catatannya, mengabaikan peringatan itu berarti fatal karena jalan spoor adalah khusus dan harus diprioritaskan.

"Kata awas bagi Rismanto bukan dimaksudkan untuk menghardik, apalagi mengancam. Sama sekali bukan. Akan tetapi, kata lain dari ungkapan untuk minta izin, ‘permisi saya akan lewat, saya akan hadir, turut memberi saksi pada keriuhan keadaan ini’," ujar Suwarno dalam rilis yang diterima Jumat, 2 Desember 2016.

Menurut Suwarno, cara Rismanto menggunakan papan peringata, dan pengumuman berulang dari pengeras suara di perlintasan kereta api bermakna ‘awas kereta’ atau 'awas spoor'.

Jika palang perlintasan diturunkan, siapapun pengguna jalan harus memberi kesempatan kepada si pemilik jalan, kereta api, sebelum bisa melanjutkan perjalanan setelah palang dibuka.

"Jika para pejalan itu diandaikan sebagai para seniman/perupa, maka perlintasan itu dapat dimaknai sebagai aturan main bagaimana melewati jalan/rute untuk mencapai tujuan dengan baik dan benar," ujar dia.

Menurut Suwarno, sebagian besar karya Rismanto memang fokus pada pernak-pernik kereta api, seperti lokomotif dengan segala detail-detailnya dan rangkaian gerbong untuk penumpang maupun barang.

"Perspektif yang matang, tata cahaya yang cermat, dan detail-detail pada objek yang digarap dengan baik. Misalnya bentuk sekrup dan baut pada mesin lokomotif atau pada bentuk rel, dapat dilihat dengan jelas. Pada cerobong asap, keluar asap mengepul. Atau seperti yang tampak pada kereta barang pengangkut tebu (lori), tumpukan tebu itu dihadirkan dengan kelebat-kelebat sapuan kuas, yang hasilnya menjadi citra bergerak," ujar dia.

Suwarno mencatat karya Rismanto seperti sejalan dengan proyek jalur kereta api yang menjadi wacana pembangunan pemerintahan Presiden Joko Widodo. Proyek itu, kata dia, menyedot pos anggaran yang tak sedikit tetapi bisa diterima baik oleh masyarakat luas.

"Sebuah proyek yang memihak rakyat banyak," ujar dia.

Dalam pameran tunggal ini juga diadakan lomba foto Instagram yang berhadiah uang tunai senilai total Rp 4.000.000. Lomba digelar selama pameran berlangsung pada 3-12 Desember 2016.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya