Liputan6.com, Palembang - TY tak menunjukkan ekspresi datar saat mengulang kembali tindakannya membuang bayi yang baru saja dilahirkannya. Ekspresinya begitu tenang saat dia melakukan reka adegan dalam rekonstruksi yang dilakukan pada Rabu, 15 Maret 2017.
TY melakukan rekonstruksi di lokasi pembuangan bayinya di Dusun Tanjung Laut, Desa Kota Agung, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan (Sumsel).
Rekonstruksi dilakukan Polsek Kota Agung usai menetapkan TY sebagai tersangka tunggal pembuangan bayi. Dalam rekonstruksi ini, perempuan 20 tahun itu dikawal sejumlah aparat kepolisian dari Unit Reskrim Polsek Kota Agung.
Advertisement
TY melakukan serangkaian adegan pembuangan bayinya sendiri. TY diketahui membuang bayinya pada Jumat dini hari, 10 Maret 2017.
Baca Juga
Kapolsek Kota Agung, AKP Aan Sumard mengatakani, ada tujuh adegan dalam rekonstruksi yang dilakukan TY di beberapa lokasi. Mulai dari adegan saat TY melahirkan bayi di rumahnya, tepatnya di kamar mandi hingga di lokasi pembuangan bayi di semak-semak kebun kopi.
"Jarak antara rumah tersangka dan lokasi di kebun kopi hanya 300 meter," ujar Aan kepada Liputan6.com.
Selama reka adegan, situasi di lokasi sangat kondusif. Bahkan tidak mendapatkan hambatan apa pun dalam rekonstruksi itu.
Dari beberapa rangkaian rekonstruksi, tak terlihat raut wajah TY menandakan rasa sedih atau penyesalan. Mantan pramuniaga memperagakan setiap adegan dengan santai. Tidak ada tetesan air mata yang menyimbolkan rasa kehilangan.
"Tersangka memang mengakui kalau dirinya menyesal, tapi dilihat dari ekspresinya terlihat biasa saja," Aan membeberkan.
Atas perbuatannya, TY bisa terjerat pasal berlapis, yaitu Pasal 305 KUHP dan Pasal 77 tentang Perlindungan Anak, serta Pasal 49 UU Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga (PKDRT).
"Tersangka bisa diancam hukuman lima tahun kurungan penjara," kata dia.
Sedangkan, bayi malang berjenis kelamin laki-laki tersebut masih dirawat secara intensif di ruang kebidanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lahat. Saat ditemukan, kondisi sang bayi kritis dan mengalami sesak napas akut.
Setelah beberapa hari dirawat, kondisi bayi tersebut berangsur membaik. Keluarga TY langsung mengurus sang bayi di rumah sakit.
"Sekarang bayi tersebut sudah diambil keluarganya," kata Aan.