Liputan6.com, Manado - Meski sudah ditegur pihak Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulut, penjualan daging ular piton di sejumlah supermarket di Manado tetap berlangsung.  Â
"Kami masih menjual karena penyampaian pihak BKSDA Sulut dalam bentuk lisan. Mereka hanya menelepon," ujar Kepala Divisi Bahan Segar Supermarket IndoGrosir Manado, Christian R Bola, Rabu, 5 Juli 2017.
IndoGrosir Manado yang beralamat di Jalan Bandara Sam Ratulangi Manado ini merupakan salah satu pusat perbelanjaan yang beroperasi dua tahun lalu, sudah menjual daging ular piton.
"Sekarang kita jual dengan harga Rp 60 ribu per kilogramnya," ujar Christian.
Dia mengatakan, pihaknya masih akan melihat isi surat resmi dari BKSDA Sulut dulu baru akan mematuhi aturan yang ada. "Kan kami belum tahu isi surat apakah melarang menjual atau apa. Kita tunggu saja surat resminya dari BKSDA Sulut," ujar dia.
Baca Juga
Advertisement
Christian menambahkan daging ular piton yang dijual supermarketnya selalu laris manis diburu pembeli. Hal itu sesuai survei yang dilakukan pihaknya sebelum memutuskan menjual daging. "Selain untuk dimakan, juga sebagai obat. Banyak konsumen menanyakan ular piton," kata Christian.
Berbeda dengan pihak Transmart Manado yang dipasok dari Tomohon, daging ular piton di IndoGrosir didatangkan dari Sulawesi Tengah. "Banyak dipasok dari Sulawesi Tengah," ujar dia.
Karyawan Supermarket IndoGrosir yang menjadi tukang potong daging ular piton, Yehezkiel Marbun, menyatakan hal yang sama. "Tidak ada rasa takut sama sekali karena sudah biasa," ujar lelaki asal Medan ini.
Tak hanya memotong ular piton, dia juga penikmat ular. Ia menyatakan daging ular piton enak rasanya, terutama jika dibuat dengan santan kering. "Wuiihhh enak. Semua hewan saya makan," kata Yehezkial.
Kepala Seksi 1 BKSDA Sulut, Akzhari membenarkan kalau surat pelarangan menjual daging ular piton belum dikirim ke Supermarket IndoGrosir Manado. "Kita baru sampaikan secara lisan," ujar dia.
Â
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini: