Kondisi Terkini 2 Korban Penyerangan Gereja Santa Lidwina

Densus 88 turun tangan mengusut kasus penyerangan Gereja Santa Lidwina di Sleman, Yogyakarta.

oleh Yanuar H diperbarui 13 Feb 2018, 10:31 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2018, 10:31 WIB
2 Korban Penyerangan Gereja Santa Lidwina Masih Dirawat di ICU
Densus 88 turun tangan mengusut kasus penyerangan Gereja Santa Lidwina di Sleman, Yogyakarta. (Liputan6.com/Yanuar H)

Liputan6.com, Yogyakarta - Dua korban penyerangan Gereja Santa Lidwina di Sleman masih dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICU) Rumah Sakit (RS) Panti Rapih Yogyakarta. Direktur Utama RS Panti Rapih, Teddy Janon mengatakan dua korban itu atas nama Romo Edmund Prier dan Yohannes Tri.

"Masih (di ruang ICU) dua, Romo Prier dan Pak Yohanes. Kalau Pak Budijono masih (dirawat) di ruangan biasa," katanya di RS Panti Rapih Yogyakarta, Senin, 12 Februari 2018.

Dalam beberapa hari ke depan, korban di ICU sudah bisa dipindahkan ke ruang perawatan biasa. Kedua korban dirawat di ruang ICU karena dalam tahap pemulihan pengobatan.

"Masalah anestesi saja, masalah obat bius. Karena operasi (yang dijalani kedua korban) cukup besar, dijahit. Kalau tidak dibius, tidak kuat," ujarnya.

Secara keseluruhan, ketiga korban yang masih dirawat mulai menunjukkan pemulihan. Ia berharap korban tidak mengalami gangguan kejiwaan, seperti trauma dan gangguan psikologis lainnya, usai insiden penyerangan gereja lalu.

"Bisa komunikasi, bisa makan dan minum dengan baik, bisa diajak mengobrol," ungkapnya.

Sebelumnya, seorang pemuda berparang menyerang umat di Gereja Santa Lidwina Bedok, Jalan Jambon, Kabupaten Sleman, Minggu, 11 Februari 2018, sekitar pukul 07.45 WIB.

Penyerang gereja oleh Suliyono, warga Banyuwangi, Jawa Timur, melukai empat orang, yakni Romo Prier yang menderita luka bacokan di bagian belakang kepala, Budijono mendapatkan luka di bagian leher belakang.

Selain itu Yohanes Tri mendapatkan luka bacokan paling parah mengenai sepanjang dahi, dan Aiptu Munir yang sudah dipulangkan karena mendapatkan luka lebih ringan.

 

 

 

 

Pembersihan Gereja

2 Korban Penyerangan Gereja Santa Lidwina Masih Dirawat di ICU
Densus 88 turun tangan mengusut kasus penyerangan Gereja Santa Lidwina di Sleman, Yogyakarta. (Liputan6.com/Yanuar H)

Sementara itu, umat gereja Santa Lidwina bersama masyarakat sekitar mulai membersihkan lokasi tersebut mulai Senin pagi. Aksi bersih-bersih itu dilakukan setelah pihak kepolisian membuka garis pembatas sekitar Minggu malam, 11 Februari 2018, pukul 23.00 WIB.

"Umat mulai membersihkan bercak-bercak darah dan benda-benda yang rusak akibat kejadian kemarin," kata Watiyo, salah satu warga sekitar.

Watiyo mengatakan kegiatan bersih-bersih akan dilakukan hingga beberapa hari kedepan. Gereja itu diperkirakan akan dapat bersih total pada Kamis, 15 Februari 2018.

"Jadi, hari Jumat bisa digunakan untuk ibadah," katanya.

Pastur Gereja Santa Lidwina, Yohannes Dwi Harsanto, berharap insiden kemarin tak terulang dan menjadi yang terakhir di Indonesia. Ia mengapresiasi aparat yang telah bertindak.

"Terima kasih kepada pihak kepolisian yang telah bekerja sama dengan cepat. Kami berharap ada ketegasan dalam mengungkap kasus ini," ujarnya.

Densus Turun Tangan

[Bintang] Tito Karnavian, Kapolda Metro Jaya yang Baru
Ilustrasi Densus 88 | Via: antaranews.com

Penyerangan Gereja Santa Lidwina Bedog di Jalan Jambon, Trihanggo, Gamping, Sleman Yogyakarta menjadi perhatian khusus Polri. Bahkan, Kabareskrim Mabes Polri Komjen Ari Dono Sukmanto akan menerjunkan tim Detasemen Khusus (Densus) 88 untuk ikut menangani kasus tersebut.

"Sudah pasti turun (Densus 88). Nanti untuk menganalisa, menyelidiki dan membantu pengungkapan peristiwa itu (penyerangan gereja)," ujar Ari, Minggu 11 Februari 2018.

Ari menjelaskan Densus 88 akan membantu mengungkapkan motif di balik penyerangan di Gereja Santa Lidwina. "Akan membantu mengungkap apakah peristiwa ini teror. Atau orang perorangan atau kelompok," kata Ari.

Terkait kemungkinan penyerang itu berkaitan dengan jaringan Poso, Ari mengaku belum mengetahuinya. Pihaknya masih terus mendalami kasus tersebut.

"Masih dalam penyelidikan itu (jaringan maupun kaitannya dengan jaringan Poso)," kata Ari.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya