Liputan6.com, Cilacap - Kamis siang, 22 Februari 2018, sekitar pukul 12.30 WIB, sebuah mobil tergesa-gesa masuk ke jalur parkir Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majenang, Cilacap. Petugas pun cepat-cepat menurunkan ibu setengah baya yang terlihat kesulitan bernafas.
Sebagian tubuhnya masih kotor oleh lumpur yang mengering. Belakangan diketahui, ibu setengah baya itu adalah Carki binti Rasmita (54), salah satu korban luka dalam tragedi longsor Gunung Lio, Desa Pasir Panjang, Salem, Brebes, Jawa Tengah.
Advertisement
Baca Juga
Carki ditemukan terluka sesaat setelah longsor Brebes. Saat ditemukan, nyaris seluruh tubuhnya tertimbun tanah longsor dan material lainnya, seperti pepohonan dan batu.
Setelah dievakuasi, Carki dilarikan ke Puskesmas Bentar. Lantaran lukanya yang parah, Carki lantas dirujuk ke RSUD Majenang, Cilacap.
Kepala Bidan Pelayanan RSUD Majenang, Dokter Nur Cahyo A menceritakan, saat tiba di RSUD, Carki dalam kondisi lemah dan nyaris hilang kesadaran. Ia pun kesulitan bernafas.
Korban longsor itu langsung masuk ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk penanganan awal. Selanjutnya, dokter spesialis radiologi, dokter spesialis anastesi, dan bedah hampir bersamaan memeriksa kondisi tubuh Carki.
"Dilakukan tindakan di IGD. Pemeriksaan penunjang. Dikonsultasikan ko dokter radiologi, spesialis anastesi, ke dokter spesialis bedah," Cahyo menjelaskan, Jumat, 23 Februari 2018.
Â
Berkejaran Waktu dengan Maut
Hasil diagnosis, sejumlah tulang iga Carki di sebelah kiri patah. Satu tulang di antaranya diduga menusuk paru-paru hingga bocor. Organ pernafasan itu pun kelebihan cairan yang diperkirakan berupa darah.
Melihat kondisi korban longsor Brebes yang semakin memburuk lantaran ada timbunan cairan, tim dokter lantas menyedot cairan yang ada di paru-paru Carki. Dokter anestesi juga menyuntikkan cairan penghilang rasa sakit, menilik kondisi Carki yang terus mengerang kesakitan.
"Hasilnya ada patah tulang iga, multiple, banyak sekali. Jadi antara costa dua sampai tujuh, yang bagian kiri. Kemudian ada scapula juga," ucapnya.
Mempertimbangkan kondisi tubuh Carki yang mengalami patah tulang iga, paru-paru bocor dan ada potensi berhentinya jantung memompa darah, rencananya dia akan dirujuk ke RSUD Margono Sukarjo, Purwokerto atau ke RSUD Banyumas yang peralatannya lebih lengkap.
Sebab, untuk penanganan operasi patah tulang iga sekaligus organ dalam diperlukan peralatan yang lebih lengkap. RSUD Majenang tak memiliki peralatan memadai untuk tindakan operasi yang rumit semacam ini.
Namun, sesuai prosedur, kondisi pasien harus distabilkan terlebih dahulu sebelum dirujuk. Tekanan darah Carki sempat naik, sehingga perlu penanganan segera.
"Sampai lepas Magrib selesai penanganan. Kemudian pasien di ICU," dia menerangkan.
Sejak Magrib hingga tengah malam, kondisi Carki, berdasarkan catatan medis, relatif stabil, meski lemah. Namun, sekitar pukul 03.30 WIB, korban meninggal dunia.
"Ya, kita sudah maksimal. Tetapi, pasien meninggal," Cahyo menuturkan.
Â
Advertisement
Jumlah Korban Meninggal
Sekitar pukul 04.00 WIB, keluarga korban membawa pulang Carki ke rumah duka di Pasir Panjang. Rencananya, almarhum dimakamkan Jumat siang ini.
Korban juga tak dibebani biaya penangan medis dan perawatan di RSUD. Pasalnya, semua penanganan korban bencana ditanggung oleh pemerintah, dalam hal ini Kementerian Sosial.
"Tadinya kita tidak tahu bahwa pasien adalah korban longsor Brebes. Yang mengantar dua orang. Kemudian dibawa pulang tidak lama setelah meninggal," ucap Son Haji.
Dengan meninggalnya Carki, korban meninggal dunia dalam peristiwa longsor di Gunung Lio, Pasir Panjang Kecamatan Salem, Brebes pun bertambah. Tim SAR Gabungan juga menemukan satu korban meninggal dunia atas nama Wartinah (43), warga Ciputih, Salem.
Ditambah dua orang yang meninggal, jumlah korban meninggal dalam peristiwa longsor Gunung Lio, Brebes, menjadi tujuh orang. Adapun korban hilang diperkirakan 13 orang. Lima orang korban luka masih dirawat di Puskesmas Salem, Bantar, dan RSUD Banyumas.
"Hingga 23/2/2018 siang tercatat tujuh orang tewas, 13 orang hilang, dan lima orang masih dirawat di puskesmas atau rumah sakit," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dikutip dari akun Twitternya, Jumat sore.
Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) dan BNPB melibatkan 600 personel SAR gabungan dalam pencarian korban dan evakuasi di Pasir Panjang.
Saksikan video pilihan berikut ini: