Liputan6.com, Garut - Meskipun puncak arus balik mudik nasional jalur selatan via Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, sudah lewat pada Selasa lalu, puncak arus balik kedua diprediksi kembali terjadi mulai dua hari mendatang.
"Hari Sabtu dan Minggu nanti ada peningkatan lagi untuk arus (balik)," ucap Kasatlantas Polres Garut, AKP Erik Bangun Prakasa, Kamis (21/6/2018).
Menurutnya, arus balik kendaraan dari Tasik menuju Bandung via jalur mudik nasional, Limbangan dan jalur alternatif Garut kota, masih tinggi. Meskipun ada penurunan sejak Selasa lalu yang merupakan puncak arus balik, secara umum, volume kendaraan dari timur ke barat masih terbilang tinggi.
Advertisement
Baca Juga
Berdasarkan data TMC Pos Pelayanan Terpadu Limbangan, Garut, hingga Kamis pagi tadi sekitar pukul 07.00 WIB, total jumlah kendaraan pemudik arus balik yang melintasi Limbangan dari arah Tasikmalaya menuju Bandung sejak kemarin mencapai 72.460 unit. Angka ini dua kali lipat lebih tinggi dibanding volume kendaraan dari arah Bandung ke Tasikmalaya yang hanya 30.021 kendaraan berbagai jenis.
Khusus arus balik hari ini, hingga pukul 12.00 WIB tadi, total kendaraan yang menuju Bandung via Limbangan mencapai 10.452 unit. Sedangkan dari sebaliknya dari Bandung ke Tasikmalaya hanya 5.662 unit.
Untuk memecah antrean kendaraan arus balik, Polres Garut bakal tetap menggunakan rekayasa satu arah atau one way hingga penggunaan alih arus ke beberapa jalur alternatif yang telah disediakan. "Total one way kemarin ada lima kali, tiga di Limbangan dan dua di Kadungora," kata dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Prediksi Puncak Arus Balik Lebaran Terbagi Dua
Sebelumnya, Kepolisian Kabupaten Bandung, Jawa Barat, menyebutkan puncak arus balik Lebaran 2018 terbagi dua. Puncak arus balik Lebaran gelombang pertama, yaitu pada 20 Juni 2018 dan kedua pada 23 Juni 2018.
Menurut Kepala Polisi Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Indra Hermawan, adanya dua gelombang arus balik Lebaran diperkirakan terjadi disebabkan masa berakhirnya liburan aparatur sipil negara (ASN) dan pegawai perusahaan swasta kembali beraktivitas.
Indra menyebutkan, perkiraan puncak arus balik itu mengacu kepada sisa jumlah kendaraan pada masa perjalanan mudik Lebaran yang belum melintas di Kabupaten Bandung.
"Masih sekitar 300 ribu kendaraan yang belum melintas Nagreg. Terus masih sekitar 30 ribu yang belum masuk ke Cileunyi sampai dengan hari ini. Besok pasti akan bertambah lagi," ucap Indra Hermawan di Pos Pengamanan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu, 20 Juni 2018.
Indra menjelaskan, data yang dicatat sampai Rabu pagi oleh otoritasnya, sebanyak 10.034 kendaraan telah memasuki Jalan Tol Cileunyi. Sedangkan 18.013 kendaraan melintasi Nagreg dan 520 kendaraan memasuki Tol Soreang.
Sementara, bila dihitung keseluruhan sejak 16 Juni hingga 20 Juni 2018, sebanyak 160.816 kendaraan telah memasuki Tol Cileunyi, 372.054 kendaraan melintasi Nagreg, dan 44.653 kendaraan memasuki Tol Soreang.
"Agar tidak terjadi kepadatan pada puncak arus balik, maka adanya rekayasa arus lalu lintas one way dari Gentong, Tasikmalaya, dan Garut titik Pemendingan ada di Jembatan Ciherang, Lingkar Nagreg," ujar Indra.
Ia memaparkan, rekayasa lalu lintas tersebut diberlakukan sejak hari pertama arus balik Lebaran 2018 oleh Kepolisian Tasikmalaya, Garut, dan Kabupaten Bandung. Rekayasa tersebut menyebabkan kepadatan kendaraan di Jalur Selatan tersebut tidak merata, sehingga secara berkala setiap iring-iringan kendaraan dapat memacu kecepatan sampai 40 kilometer per jam.
Advertisement