Salah Paham Pengusiran Seorang Jemaah Difabel di Masjid Raya Sumbar

Kabar soal pengusiran seorang jemaah difabel di Masjid Raya Sumatera Barat mendadak viral dan dibicarakan banyak orang.

oleh Ahmad ApriyonoElvina Yollanda diperbarui 23 Jan 2019, 11:03 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2019, 11:03 WIB
Jamaah Difabel
Foto: Instagram Abraham Ismed

Liputan6.com, Padang - Kabar soal anggota jemaah difabel yang dilarang salat di Masjid Raya Sumatera Barat mendadak viral dan dibicarakan banyak orang. Kabar tersebut pertama kali berembus saat akun media sosial Abraham Ismed mengunggah foto dirinya sedang berkursi roda di pelataran masjid tersebut.

Pada unggahan itu tertulis, "Masjid untuk siapa? Kemarin sore saya mendapat kejutan dari petugas penjaga masjid. Saya yang seorang pengguna kursi roda disuruh untuk turun keluar dari masjid, dengan alasan kursi roda tidak suci dan sebagainya."

Abraham Ismed saat dikonfirmasi tim Liputan6.com mengatakan, meski tidak secara verbal melakukan pengusiran, tetapi dirinya menganggap pelarangan dirinya yang berada di atas kursi roda untuk masuk masjid sama halnya dengan pengusiran.

"Kursi roda dilarang masuk, itu kan sama saja melarang saya masuk masjid. Kursi roda kan kaki saya," ungkap Abraham.

Sementara itu Yulius Said, salah seorang pengurus Masjid Raya Sumatera Barat kepada Liputan6.com mengatakan, kabar yang berembus di media sosial soal pengusiran anggota jemaah difabel tidak benar adanya. Tidak ada pengusiran anggota jemaah difabel, yang ada adalah perintah untuk menyucikan roda pada kursi roda sebelum masuk masjid.

"Difabel boleh masuk masjid, asal kursi roda dipastikan bersih," ungkap Yulius.

Yulius pun menjelaskan, Abraham Ismed bahkan sudah dipersilahkan masuk dan melaksanakan salat di dalam masjid setelah kursi rodanya bersih. "Jadi tak ada pengusiran," Yulius menandaskan.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya