Saatnya Warga Garut Menikmati Meriahnya Pesta Budaya

Selama dua hari berturut-turut, masyarakat Garut akan dimanjakan pesta pesona budaya secara gratis.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 09 Apr 2019, 10:00 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2019, 10:00 WIB
Ribuan warga Garut tumpah ruah menikmati even kegiatan pesona budaya Garut 2019 di Alun-alun Garut
Ribuan warga Garut tumpah ruah menikmati even kegiatan pesona budaya Garut 2019 di Alun-alun Garut (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Ribuan warga Garut, Garut Jawa Barat, bakal menikmati suguhan pesta budaya dalam Gebyar Pesona Budaya Garut (GPBG) hingga esok hari. Ragam kesenian dan budaya akan dinikmati warga secara gratis yang dipusatkan di alun-alun Garut tersebut.

Memang tidak berlebih, jika Banyuwangi memiliki festival tahunan karnaval, maka Garut memiliki kegiatan pesona budaya, telah telah dimasukan dalam agenda rutin wisata nusantara.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, festival GPBG tahun ini memasuki gelaran ke-17 yang diselenggarakan secara rutin, dalam Calendar of Event (CoE) pemerintah.

“Ternyata Kabupaten Garut ini adalah kabupaten dengan event pariwisata terbanyak di Indonesia,” ujar dia dalam sambutannya, Sabtu (6/4/2019) siang tadi.  

Lembaganya mencatat, tahun ini Garut memiliki 123 event, jauh mengungguli even wisata Banyuwangi yang hanya 99 even wisata. “Biasanya Banyuwangi itu tertinggi nasional, sekarang ternyata Garut,” kata dia.

Tahun ini Gebyar Pesona Budaya Garut, digelar untuk memperingati Hari Jadi Garut ke-206 diperingati setiap 16 Februari 2019.

Sementara tema yang diangkat ‘Garut Tandang Ngahibarkeun Dangiang’, atau upaya pemda Garut melestarikan budaya bangsa agar lebih dikenal hingga mancanegara.

Bupati Garut, Rudi Gunawan mengatakan, Gebyar Pesona Budaya Garut 2019 tahun ini, merupakan salahs satu even yang termasuk dalam rangkaian acara 123 wisata Garut.

“Kami berupaya mewujudkan sinergitas akselerasi kemajuan kebudayaan untuk kekuatan ekonomi nasional,” ujarnya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Dedi Taufik mengatakan, seiring menanjaknya geliat wisata Garut, jumlah kegiatan wisata pun terus bertambah.

Lembaganya mencatat, dari 580 event yang diselenggarakan berbagai kabupaten/kota di seluruh Jawa Barat, sebanyak 123 event wisata di antaranya berasal dari Garut.

“Ini akan menjadi keuntungan tersendiri karena akan menarik banyak jumlah wisatawan,” kata dia.

Ia berharap, seiring terus meningkatnya even kegiatan, mampu mendongkat jumlah kunjungan wisatawan baik nusantara ataupun mancanegara ke kota Intan.

“Belum lagi Garut akan ditopang transportasi kereta api dari Jakarta ke Cibatu, yang akan menjadi kekuatan di sektor pariwisata,” kata dia.

 

Pesta Rakyat

Salah satu kesenian lokal Garut, terlihat menghibur ribuan warga Garut yang memadati area ALun-Alun
Salah satu kesenian lokal Garut, terlihat menghibur ribuan warga Garut yang memadati area ALun-Alun (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Garut Budi Gan Gan Gumilar menjelaskan, gelaran seni budaya pada GPBG 2019 diisi puluhan komunitas senia budaya lokal dan nasional Indonesia.

Rinciannya sebanyak 12 komunitas budaya-adat, 24 komunitas seni tradisional, kemudian 4 utusan kesenian se-Jawa Barat, dan 4 utusan kesenian seluruh Indonesia.

“Jelas ini sebuah kebanggaan bagi Garut,” ujarnya.

Wakil Ketua Komisi X DPR Ferdiansyah menambahkan, saat ini wisata Garut sudah memiliki tagline sendiri ‘Pesona Garut Maju Berbudaya’ yang menjadikannya mudah dikenal masyarakat luas. “Semoga jumlah kunjungan wisatawan semakin meningkat,” ujarnya.

Untuk menarik minat kunjungan wisatawan, pemda Garut telah meluncurkan set menu makanan khas lokal Garut untuk memanjakan para pengunjung.

“Ada Dodol dan Burayot sebagai makanan pembuka, Nasi Liwet Domba Garut sebagai menu makanan utama, dan Es Goyobot sebagai makanan penutup,” kata dia.

Namun meskipun demikian, politikus Golkar ini mengakui masih banyak destinasi wisata yang perlu dikembangkan di Garut. “Perlu juga dibuatkan klasifikasi destinasi mana yang untuk wisnus, mana untuk wisman, regional, dan juga tujuan wisata lokal,” ujarnya.

Rahmat, salah seorang warga Garut mengakui gebyar Pesona Budaya tahun ini lebih meriah dibanding tahun lalu. “Pembedanya ya ada pemecahan rekor seni musik tadi,” ujar dia.

Menurutnya, potensi seni budaya lokal Garut cukup melimpah untuk menjadikannya sebagai destinasi wisata baru di Jawa Barat. “Asal ada keinginan yang kuat semua pihak, semua bisa dilakukan, apalagi jika tol Cigatas dan kereta api sudah aktif,” ujar dia.

Tiga Strategi Majukan Pariwisata Garut

Kesenian Gesrek memeriahkan pesona budaya Garut
Kesenian Gesrek memeriahkan pesona budaya Garut (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Menteri Pariwisata Arief Yahya menambahkan, untuk menuju destinasi wisata kelas dunia, dibutuhkan langkah strategis pemda Garut untuk meraihnya. “Wisata Garut ini sangat potensial untuk dikembangkan,” kata dia.

Ada tiga strategi yang bisa dilakukan Pemda Garut, agar wisatanya naik kelas ke level dunia.

Pertama, perbanyak spot destinasi yang indah di Garut, serta mempromosikannya menggunakan digital media atau media sosial agar mendunia. “Jadi anak generasi milenial mulai gunakan media sosial untuk mensosialisasikan wisata Garut,” kata dia.

Kedua, bangun tiga destinasi digital tahun ini yang disesuaikan dengan karakteristik kaum milenial. “Ketiga, lakukan penguatan pengembangan sumber daya manusia, untuk menopang potensi wisata di Garut.

“Anak-anak muda di Garut yang lulusan program studi pariwisata agar segera disertifikasi di bidang pariwisata dengan level ASEAN,” kata dia.

Untuk mendukung itu, Ia meminta Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata, Dadang Rizki Ratman segera menindaklanjuti usulan tersebut.

Even pesta rakyat GPBG 6-7 April tersebut, berlangsung cukup meriah sepanjang hari di alun-alun Garut. Rangkaian acara telah dimulai pukul 08.00 WIB yang diisi oleh berbagai pertunjukan parde seni musik, tarian, pawai budaya, dan bazar.

Acara juga dimeriahkan dengan pemecahan rekor dunia untuk permainan alat musik celantung terbanyak yang dibawakan oleh 206 siswa dari Kecamatan Selaawi selama 10 menit.

Bahkan setelah penabuhan gendang yang menandakan dimulainya kegiatan, acara kemudian dilanjutkan dengan pelepasan sekitar 206 burung pipit, yang menandakan usian kabupaten Garut memasuki 206 tahun ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya