Tak Peduli Keluarga Pahlawan, Nisan Salib Tetap Dibakar

Pelaku tak peduli dengan penghargaan kepada pahlawan nasional. Nisan salib istri alm Kolonel Soegiyono juga ikut dibakar.

diperbarui 07 Apr 2019, 14:00 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2019, 14:00 WIB
salib sugiyono
Makam Soepriyati Soegiyono, istri pahlawan revolusi Kolonel Soegiono juga ikut dibakar salibnya. (foto: Liputan6.com / krjogja.com/harminanto)

Yogyakarta - Lebih dari 10 kayu salib penanda makam di Makam Bethesda Mrican Caturtunggal Depok Sleman Sabtu (6/4/2019) diketahui tercabut dari lokasi seharusnya. Beberapa salib telah terbakar dan ditemukan di salah satu bagian makam yang berada tepat di simpang tiga Jalan Gejayan tersebut. Diantara kayu salib penanda makam yang tercabut, ternyata salah satunya diketahui milik almarhumah Soepriyati Soegiyono yang tutup usia pada 17 Januari 2017 lalu. 

Almarhumah diketahui merupakan istri pahlawan revolusi Kolonel Soegiyono. Papan kayu yang ada di makam tersebut ditemukan dalam kondisi sedikit terbakar. 

Kayu berwarna coklat dengan tulisan berwarna putih masih terlihat jelas sementara bagian bawah kayu salib terbakar dan menghitam dibagian belakang. Oleh pengurus makam, Hari Yuniarto penanda tersebut kembali dipasangkan meski sedikit melengkung akibat kayu terbakar di bagian bawah. 

"Iya makam ini milik istri Kolonel Soegiyono, dimakamkan di sini," ungkapnya ketika berbincang dengan KRjogja.com usai memasang kembali papan kayu tersebut.

Petugas makam sendiri hingga petang hari ini belum mengetahui siapa yang dengan sengaja mencabut dan membakar salib penanda yang sebenarnya tersebar di beberapa bagian makam. Namun begitu, diketahui ada orang gila yang tidur di lokasi tersebut saat malam tiba, tepat berdekatan dengan tempat ditemukannya salib-salib terbakar.

Beberapa wartawan dan petugas makam sempat menemui orang gila yang terlihat masih cukup muda. Orang tersebut datang masuk ke makam dan menata guling untuk tidur di atas sebuah nisan marmer dengan peneduh. Ketika ditanya siapa yang membakar salib, orang tersebut tak menjawab, orang berpakaian hitam-hitam tersebut hanya bergumam tak jelas “Si Rano, Rano” sembari berjalan menjauh dari makam karena diminta pergi oleh pengurus. 

Pengurus mengatakan telah melaporkan kejadian pembakaran salib itu kepada yayasan Betesda yang memang membawahi makam tersebut.

"Ini ke internal dulu, saya sudah bilang ke yayasan nanti ditindaklanjuti," kata Hari.

Ikuti berita lainnya dari KRJogja.com

Simak video menarik berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya