4 Makanan Khas Banten yang Mulai Sulit Dicari

Terdapat makanan khas Banten yang bila dicari sekarang mungkin sudah jarang ditemui.

oleh Liputan Enam diperbarui 11 Jan 2020, 09:00 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2020, 09:00 WIB
Kue jojorong
Kue jojorong (sumber: pandeglangkab.go.id)

Liputan6.com, Serang - Indonesia terkenal dengan makanan yang unik dan kaya akan rempah. Salah satunya di Banten. Terdapat makanan khas Banten yang bila dicari sekarang mungkin sudah jarang pembuat dan penjualnya.

Itupun musiman seperti saat bulan Ramadan, sebab banyak pemburu takjil yang menjadikan makanan berikut ini sebagai makanan pembuka yang menggugah rasa.

Berikut empat makanan khas Banten yang sekarang mulai sulit dicari.

1. Kue Leumeung

Di bagian Banten Selatan, terdapat satu kuliner khas yang terkenal bernama leumeung. Leumeung atau lemang bisa ditemukan di daerah Malingping, Lebak Selatan.

Makanan tradisional khas Banten yang satu ini terbuat dari campuran beras ketan berbumbu santan kelapa kentan. Adonan beras ketan dan santan kemudian dimasukkan ke dalam bilah-bilah bambu untuk dibakar pada perapian hingga matang.

Simak Video Pilihan Berikut:

2. Kue Jojorong

Makanan khas suku Banten dari Kabupaten Pandeglang. Makanan ini berbahan dasar tepung beras dan santan kelapa yang bagian dalamnya diberi gula aren. Tempat atau mangkuk kuenya berbentuk persegi dan terbuat dari daun pisang yang setiap ujungnya diikat menggunakan tusuk gigi.

3. Ketan bintul

Kuliner Ramadan
Ketan Bintul, menu khas berbuka puasa asal Banten, yang berusia ratusan tahun. (Liputan6.com/Yandhi Deslatama)

Makanan khas Banten ini konon menjadi kesukaan para sultan Banten ini sangat terkenal di kota Serang dan sekitarnya. Biasanya para sultan menjadikan ketan bintul untuk hidangan pada waktu berbuka puasa.

Orang Banten juga biasa menyantap ketan bintul sebagai panganan untuk berbuka puasa. Ketan bintul sangat cocok menjadi santapan berbuka karena terbuat dari olahan ketan sehingga bisa membuat perut terisi setelah seharian kosong karena berpuasa.

Untuk penyajiannya, biasanya ketan bintul dimakan dengan taburan serundeng sehingga rasanya menjadi semakin gurih.

4. Kue Pasung

Menurut sebagian orang, nama kue ini sedikit mengerikan karena mengandung kata "pasung" di dalamnya. Belum diketahui pasti mengapa makanan khas Banten ini dinamakan dengan kue pasung.

Kue pasung sendiri adalah kue yang mirip dengan kue jojorong, dari segi bahan baku pembuatan. Bedanya, kalau kue jojorong dibungkus berbentuk kotak, kue pasung dibungkus hingga membentuk seperti corong atau contong.

Kue pasung juga dibuat dari adonan tepung beras dan gula merah. Berbeda dengan kue jojorong yang hanya menggunakan satu adonan, kue pasung ini memakai dua adonan.

Adonan pertama adalah tepung beras dan gula merah, sedangkan adonan kedua merupakan campuran tepung sagu dan santan. Tujuan pengadaan bahan adonan ini adalah untuk membuat kue pasung menjadi lebih kenyal.

Mungkin beberapa makanan di atas ada beberapa yang masih eksis di pasar tradisional di Banten. Bila kamu singgah di Banten, mana yang ingin kamu cari dan cicipi terlebih dahulu?

 

Akhmad Mundzirul Awwal/PNJ.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya