Update Kasus Covid-19 di Jawa Barat: 1.493 Positif, Nihil Klaster Baru

Ada penambahan 56 kasus positif baru sehingga jumlahnya mencapai 1.493 orang.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 12 Mei 2020, 06:00 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2020, 06:00 WIB
Liputan 6 default 4
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Bandung - Jumlah kasus terkonfirmasi positif virus Corona (Covid-19) di Jawa Barat kembali bertambah, Senin (11/5/2020). Ada penambahan 56 kasus positif baru sehingga jumlahnya mencapai 1.493 orang.

Sedangkan, pasien yang dinyatakan sembuh menjadi 213. Ada penambahan sebanyak 11 orang. Sementara angka kematian akibat Covid-19 tidak ada penambahan, sehingga totalnya tetap 95 kasus.

Laman pantau pikobar juga memaparkan total orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 43.997. Sebanyak 35.552 statusnya sudah tidak dipantau lagi sehingga total ODP terpantau sebanyak 7.445 orang.

Adapun pada kategori pasien dalam pengawasan (PDP) totalnya mencapai 6.923. Rinciannya, sebanyak 2.537 masih dalam pengawasan dan 4.386 selesai pengawasan.

Pikobar juga memaparkan bahwa sebanyak 105.159 orang telah menjalani Rapid Diagnostic Test (RDT) atau test diagnostik cepat. Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.918 orang reaktif atau terindikasi positif Covid-19. Untuk selanjutnya, mereka yang telah menjalani rapid test ini akan dilakukan pemeriksaan konfirmasi lebih lanjut dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR).

Dalam kategori tes PCR, Pemprov Jabar telah melakukan pemeriksaan terhadap 8.290 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 1.350 di antaranya positif Covid-19.

Sementara itu, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat Berli Hamdani mengatakan, di wilayah Jabar tidak ditemukan lagi klaster baru penyebaran virus Corona.

Berli menjelaskan, penyebaran Covid-19 di Jawa Barat sejauh ini hanya terjadi pada lima klaster yang sudah sejak awal teridentifikasi. Kelima klaster yaitu seminar ekonomi syariah di Bogor, kegiatan keagamaan di Bogor, Musyawarah Daerah Hipmi Jabar di Karawang, kegiatan keagamaan di Lembang, dan klaster Setukpa di Sukabumi.

"Sampai dengan saat ini, tidak ditemukan klaster baru. Sejauh ini yang ada penularan lokal, dan lima klaster sudah diidentifikasi," katanya.

Untuk itu, Berli berharap kebijakan larangan mudik agar dipatuhi demi mencegah imported case atau kasus yang dibawa dari zona merah.

"Kita akan tingkatkan pengendalian pemudik mulai dari daerah asal pemudik. Khususnya Jakarta termasuk wilayah Bodebek," ujarnya.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya