Liputan6.com, Pekanbaru - Konversi hutan menjadi perkebunan membuat habitat satwa liar kian berkurang di Riau. Seperti yang dialami induk beruang dan anaknya di Kampung Sengkemang, Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak.
Sudah beberapa hari keluarga beruang itu mondar-mandir di belakang permukiman warga yang berbatasan dengan kebun sawit. Hilangnya pakan di hutan membuat ternak seperti ayam menjadi mangsa.
Advertisement
Baca Juga
Menurut Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA ) Riau Suharyono, beruang itu pertama kali muncul pada Kamis, 2 Juli 2020. Hingga kini, hewan berbulu hitam dan berkuku panjang itu masih terlihat.
"Laporan terakhir sudah 7 ekor ayam dimakan," kata Suharyono, Selasa siang, 7 Juli 2020.
Seorang warga yang ayamnya dimangsa sempat merekam anak beruang memanjat kandang ayam. Tak jauh dari kandang itu terlihat induk beruang seolah memantau anaknya berburu.
Dalam rekaman yang beredar di media sosial, anak beruang turun dari kandang ayam setelah warga memukul jendela. Suara pukulan membuat anak beruang pergi ke arah induknya lalu masuk ke kebun sawit.
Suharyono menyebut anggotanya sudah ke lokasi untuk mengecek laporan beruang masuk perkampungan ini. Di lokasi, tim BBKSDA menemukan bekas cakaran di kandang ayam.
"Ada bekas cakaran juga di pohon manggis milik warga," kata Suharyono.
Tak hanya itu, petugas di lapangan juga menemukan sarang beruang. Sarang itu berada di belakang salah satu rumah warga.
Petugas berencana memasang perangkap kandang untuk menangkap beruang itu. Jika berhasil nanti, keluarga beruang ini bakal di pindah ke hutan yang jauh dari manusia dan banyak pakannya.
"Warga diminta menghubungi petugas jika melihat beruang itu muncul lagi," kata Suharyono.