Sungai Lae Cinendang Meluap, Puluhan Rumah di Aceh Singkil Terendam Banjir

Banjir melanda kawasan Kabupaten Aceh Singkil setelah Sungai Lae Cinendang meluap akibat intensitas hujan yang tinggi sejak Minggu (30/8/2020).

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Sep 2020, 15:02 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2020, 15:01 WIB
Banjir Aceh Singkil
Banjir melanda kawasan Kabupaten Aceh Singkil setelah Sungai Lae Cinendang meluap akibat intensitas hujan yang tinggi sejak Minggu (30/8/2020). (Liputan6.com/ Ist)

Liputan6.com, Aceh - Banjir melanda kawasan Kabupaten Aceh Singkil setelah Sungai Lae Cinendang meluap akibat intensitas hujan yang tinggi sejak Minggu (30/8/2020) hingga Selasa (1/9/2020). 

Akibat luapan sungai tersebut, sebanyak kurang lebih 90 unit rumah terendam banjir dengan Tinggi Muka Air (TMA) 10-70 sentimeter.

Selain itu banjir juga menyebabkan 90 KK di tiga desa terdampak. Adapun rincian warga yang terdampak meliputi 63 KK di Desa Ujung Limus, sebanyak 17 KK di Desa Lae Riman dan ada 10 KK di Desa Tanjung Mas.

Menurut laporan dari Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Singkil, ruas jalan antar kabupaten sempat terendam air. Namun kondisi masih dapat dilalui dan banjir berangsur surut di beberapa titik.

TRC BPBD Kabupaten Aceh Singkil terus melakukan kaji cepat, berkoordinasi dengan instansi terkait dan bersama tim gabungan melakukan evakuasi korban serta barang milik warga.

Tidak ada laporan mengenai korban jiwa atas bencana tersebut. Masyarakat terdampak juga bertahan di rumah masing-masing.

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah melaporkan prakiraan cuaca hingga Selasa (1/9), bahwa sebagian besar wilayah Aceh masih berpotensi terjadi hujan lebat yang dapat disertai kilat dan petir serta angin kencang.

Selain Aceh, sejumlah wilayah lain yang juga berpotensi terjadi hujan lebat meliputi Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi tengah dan Sulawesi Tenggara.

Kemudian Sumatara Utara, Sumatara Barat, Bengkulu, Bangka Belitung, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.

Melihat adanya dampak dari bencana yang dipicu oleh faktor cuaca dan hasil prakiraan cuaca dari BMKG tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta agar pemangku kebijakan di daerah dapat melakukan upaya mitigasi bencana dan segera mengambil tindakan yang dianggap perlu dalam kaitan pengurangan risiko bencana.

Simak juga video pilihan berikut ini:

FOTO: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kuartal II 2020 Minus 5,32 Persen
Anak-anak bermain di bantaran Kanal Banjir Barat dengan latar belakang gedung pencakar langit di Jakarta, Kamis (6/8/2020). Badan Pusat Statistik mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia Kuartal II/2020 minus 5,32 persen akibat perlambatan sejak adanya pandemi COVID-19. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya