Fenomena La Nina, Curah Hujan di Bali Meningkat Hingga 40 Persen

La Nina yang terjadi di Bali telah membuat curah hujan di Pulau Dewata meningkat 20-40 persen dari biasanya. Fenomena ini sudah terjadi di Bali sejak bulan lalu.

oleh Dewi Divianta diperbarui 03 Nov 2020, 05:30 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2020, 05:30 WIB
Banner Infografis Waspada Bencana Alam Akibat La Nina. (Liputan6.com/Trieyasni)
Banner Infografis Waspada Bencana Alam Akibat La Nina. (Liputan6.com/Trieyasni)

Liputan6.com, Denpasar Indonesia bersiap menghadapi La Nina. La Nina ditandai dengan meningkatnya curah hujan. Di Bali sendiri fenomena ini sudah terjadi sejak bulan lalu. Kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Wilayah III, Denpasar, Iman Faturahman menjelaskan, La Nina yang terjadi di Bali telah membuat curah hujan di Pulau Dewata meningkat 20-40 persen dari biasanya.

"Di Bali La Nina membuat curah hujan meningkat 20-40 persen. Diprediksi fenomena ini akan terjadi hingga akhir tahun," kata Iman di Denpasar, Senin (2/11/2020). Hanya saja, variasi kekuatan La Nina tak merata, tergantung lokasinya," kata dia.

Saat ini, Iman melanjutkan, indeks La Nina sudah menuju moderat (meningkat). Sebelumnya, tepatnya pada bulan Juli, kekuatannya masih lemah. "Sekaramg cukup signifikan apalagi moderat. Walaupun sekarang 1,02 indeksnya masih kecil, jadi kalau moderat itu 1-1,5. Sedangkan kalau lemah 0,5-1. Nah, sekarang ini posisinya 1,02. Kalau masih di antara 0,5-1 masih normal," ucapnya.

Lantaran curah hujan yang tinggi, Iman mengingatkan kepada nelayan untuk meningkatkan kewaspadaan. Sebab, katanya, curah hujan yang tinggi akan meningkatkan gelombang dan arus laut. Ketinggiannya diprediksi di atas dua meter. "Potensi gelombang di selatan potensinya di atas dua meter. Tentu ini harus diwaspadai. 

"Tapi biasanya kalau di musim penghujan gelombang itu tidak akan setinggi di musim kemarau. Tetapi perlu mewaspadai kalau ada gangguan siklon. Itu yang menyebabkan angin kencang dan gelombang tinggi dan juga pasang surut," tutur dia.

Fenomena La Nina sedang melanda Indonesia. Hal ini terjadi lantaran penurunan suhu muka laut di lautan pasifik sehingga menyebabkan suhu lebih hangat justru di sebelah barat pasifik. Suhu muka laut di Indonesia hangat, sehingga otomatis tekanan udaranya akan rendah. Jika suhu udara di pasifik dingin, tekanannya akan jadi lebih tinggi. Jadi angin akan bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah. Artinya akan bergerak dari pasifik ke Indonesia.

"Angin yang berasal dari pasifik mengandung uap air dan punya massa udara basah. Dengan kondisi Indonesia memasuki musim hujan, akan ada penambahan uap air yang berasal dari pasifik menuju Indonesia. Seberapa besar pengaruhnya tergantung dari masing-masing lokasi. Kalau lokasinya cukup basah, maka curah hujan akan bertambah," kata Iman.

Bali menjadi salah satu provinsi yang terpengaruh oleh fenomena La Nina. Tapi paling banyak terpengaruh itu Indonesia bagian timur karena dekat dengan pasifik. "Dampaknya, dia akan siginifkan seiring dengan musim hujannya merata atau tidak. Saat ini baru bagian tengah saja, November baru masuk beberapa zona, karena di Bali ada 15 zona musim. Bulan november ini akan masuk di akhir ke awal Desember," ucap dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya