Liputan6.com, Bandung - Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya keluar sebagai juara umum pada Kontes Robot Indonesia (KRI) 2020 yang digelar di Institut Teknologi Bandung (ITB). KRI tahun ini yang digelar di tengah pandemi Covid-19 menggunakan sistem dalam jaringan (daring).
Baca Juga
Advertisement
KRI 2020 yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) bersama ITB telah dilaksanakan pada pada 16-22 November 2020. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim pun menutup KRI tahun 2020 melalui video virtual di Bandung, pada Senin (23/11/2020).
Nadiem mengatakan, teknologi robotika menjadi suatu terobosan baru yang menunjukkan majunya peradaban manusia. Ia berharap kontes robot ini menjadi wadah bagi para mahasiswa untuk menyalurkan gagasan, kreativitas dan inovasi dalam menyelesaikan berbagai permasalahan dan tantangan di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan informasi.
"Saya ingin menyampaikan rasa bangga saya dan mengucapkan selamat kepada teman-teman mahasiswa yang telah berhasil merancang dan menyelesaikan robotnya. Janganlah cepat puas diri, tetaplah semangat, berkarya dan berkontribusi dalam mewujudkan SDM unggul bagi bangsa Indonesia," kata Nadiem dalam keterangannya yang dikutip Rabu (25/11/2020).
Nadiem meyakini perkembangan robot nantinya akan betul-betul membantu membangun kehidupan manusia.
"Misalnya kategori kontes robot Seni Tari Indonesia. Tidak terbayangkan sebelumnya robot bisa berkontribusi dalam melestarikan kebudayaan," tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris ITB Wijaya Martokusumo mengungkapkan, penyelenggaran KRI tahun ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah dan pendidikan tinggi dalam mengembangkan SDM sebagai wujud implementasi visi Indonesia maju.
"Munculnya berbagai produk robotika ini telah menunjukkan perubahan yang signifikan bagi mahasiswa menuju pribadi yang fleksibel dan adaptif dalam mengikuti perkembangan teknologi dan informasi yang sangat cepat," ujarnya.
Wijaya juga mengapresiasi para juara dan tetap memberi semangat kepada para peserta yang belum menjadi juara. "Menjadi peserta dalam KRI ini merupakan impian dan cita-cita banyak mahasiswa. Teruslah berkarya dan berinovasi untuk bisa berkompetisi pada kompetisi selanjutnya," ungkap Wijaya.
Senada dengan itu, pelaksana tugas (Plt) Kepala Puspresnas Kemendikbud, Asep Sukmayadi menyampaikan ajang ini dirancang agar di masa pandemi ini para mahasiswa tetap bisa inovatif dan kreatif.
"Ajang ini juga memberikan kesempatan untuk tetap punya ciri sebagai generasi yang tangguh untuk tetap mencipta dengan kemampuan kreativitasnya dan tentu saja memberikan pengalaman yang berharga untuk menjadi pemimpin-pemimpin di bidang robotika," tutur Asep.
Asep mengucapkan terima kasih kepada pihak ITB atas kerja sama yang baik dalam penyelenggaraan kontes robot tahun ini yang untuk pertama kalinya diadaptasi secara daring.
"Dengan sejumlah adaptasi yang sudah disiapkan, Alhamdulilah berkat support dari ITB dan juga adaptasi yang sangat kuat dari tim juri dan kontestan KRI, Alhamdulillah bisa dilaksanakan dengan baik," kata Asep.
KRI Tahun 2020 diikuti oleh 150 tim dari 68 perguruan tinggi dengan mempertandingkan enam divisi, yaitu Kontes Robot Pemadam Api Indonesia, Kontes Robot Sepak Bola Indonesia Beroda, Kontes Robot Sepak Bola Indonesia Humanoid, Kontes Robot Seni Tari Indonesia, Kontes Robot Tematik Indonesia, dan Kontes Robot Abu Indonesia.