Jangan Salah Asumsi, Berikut Fakta di Balik Gangguan Bipolar

Apa itu gangguan bipolar?

oleh Elvina Yollanda diperbarui 13 Feb 2021, 12:00 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2021, 12:00 WIB
Ilustrasi bipolar. (ist)
Ilustrasi bipolar. (ist)

Liputan6.com, Padang - Mungkin banyak di antara kita yang menganggap bahwa gangguan bipolar merupakan penyakit kejiwaan, sehingga pengidap gangguan bipolar dilabeli orang yang mengidap penyakit kejiwaan. Namun, rupanya pemahaman mengenai gangguan bipolar tidak seperti itu. 

Menurut National Alliance and Mental Illness, gangguan bipolar adalah penyakit mental yang rumit, Memiliki gangguan bipolar itu sulit, menderita skizofrenia itu sulit, memiliki gangguan kepribadian ambang atau gangguan obsesif-kompulsif atau depresi itu juga sulit.

Asumsi bahwa mereka yang mengidap gangguan bipolar merupakan penderita penyakit, ini merupakan suatu kesalahan dari kurangnya pemahaman. Sebenarnya, tingkat keparahan penyakit mental bervariasi di setiap diagnosis.

Banyak yang berasumsi bahwa orang dengan gangguan bipolar hanya memiliki luapan emosi dari fase maniak ke depresi, dan sebaliknya. Padahal, meski dibagi dalam dua kondisi utama, tetapi orang dengan gangguan bipolar bisa merasakan berbagai hal, bisa merasakan kebingungan, kedamaian, kepercayaan diri, kebahagiaan, dan segala macam emosi lainnya.

Terlepas dari semua yang mungkin terjadi di dalam dirinya, banyak orang dengan gangguan bipolar telah belajar bagaimana memasang wajah "normal" bagi dunia luar. Hal ini karena ekspresi marah, sedih, senang justru sering dianggap sebagai ancaman bagi orang lain maupun lingkungan sekitar.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

Bagaimana Mengatasinya?

Dikutip dari Jurnal Anestesiologi Indonesia, Universitas Diponegoro tentang Neurotransmitter dalam Fisiologi Saraf Otonom bahwa, penyebab munculnya gangguan bipolar adalah ketidakseimbangan senyawa kimia di otak bernama Neurontransmiter.

Di mana senyawa ini bertugas untuk menyampaikan pesan antara sel saraf neuron ke sel saraf target yang berada pada otot dan kelenjer seluruh tubuh yang pada akhirnya kimiawi ini juga berpengaruh pada kestabilan tubuh dan suasana hati.

Nah, pada pengidap bipolar, hormon atau senyawa kimia inilah yang tidak seimbang.

Sebenarnya bagi pengidap bipolar disorder, baik akut sedang maupun ringan mereka hanya butuh konsumsi obat teratur, tidur cukup dan tidak bergadang pada malam hari.

Sehingga hormon atau senyawa kimia dalam tubuh yang disebut Neurotransmiter tersebut dapat bekerja secara optimal seperti orang normal pada umummya.

Hakikatnya gangguan bipolar akan membuat seseorang tumbuh dengan cerdas secara invidu ataupun sosial jika dikelola dan dibimbing dengan baik, sehingga kesehatan mental dan fisik dapat tercipta dengan seimbang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya