Pesan Terselubung di Balik Vaksinasi Covid-19 Wartawan Sikka

Puluhan wartawan yang bertugas di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), baik wartawan media cetak, online maupun wartawan televisi, mengikuti vaksinasi Covid-19.

oleh Dionisius Wilibardus diperbarui 12 Mar 2021, 12:00 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2021, 12:00 WIB
Para wartawan pose bersama usai menerima vaksin Sinovac tahap 1. (Liputan6.com/ Dionisius Wilibardus)
Para wartawan pose bersama usai menerima vaksin Sinovac tahap 1. (Liputan6.com/ Dionisius Wilibardus)

Liputan6.com, Sikka - Puluhan wartawan yang bertugas di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), baik wartawan media cetak, online maupun wartawan televisi, mengikuti vaksinasi Covid-19. Mereka menerima vaksin Sinovac penyuntikan tahap 1 di kantor Bupati Sikka, Jalan Eltari Maumere, Rabu (10/3/2021) siang.

Para wartawan ini ikut serta dalam program vaksinasi Pemkab Sikka dengan peserta pejabat publik, anggota DPRD Sikka, petugas layanan publik, pelaku pariwisata, dan tokoh agama.

Sebanyak 22 orang wartawan yang bertugas di Kabupaten Sikka, menerima vaksin Covid-19 untuk suntikan pertama.

Pantauan Liputan6.com, para awak media setelah mendapatkan pemberitahuan untuk divaksin, mereka pun langsung berkoordinasi dan mengumpulkan KTP untuk diproses menjadi peserta vaksinasi.

Selanjutnya, setiap Nomor Induk Kependudukan (NIK) wartawan diserahkan kepada Tenaga Kesehatan (Nakes) untuk kepentingan tahapan penyuntikan.

Usai kelengkapan KTP diproses, selanjutnya para wartawan diukur suhu badan dengan thermo gun, dan selanjutnya pendataan identitas wartawan, dan screening terkait riwayat penyakit yang dialami, serta pengukuran tensi darah.

Jika tidak ditemukan gejala dan riwayat penyakit yang berisiko, maka wartawan ini bisa mengikuti penyuntikan vaksinasi tahap 1 oleh beberapa petugas kesehatan yang selalu siap melayani.

Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Bidang Kesehatan Kabupaten Sikka dr Clara Yosephine Francis, MPH menjelaskan bahwa para jurnalis di Kabupaten Sikka selama ini telah berkomitmen penuh melalui pemberitaan untuk memberikan pencerahan kepada masyarakat terkait prokes Covid-19, dan membantu menyebarluaskan pelbagai kebijakan konkret Pemerintah/Satgas Covid-19 dalam upaya mencegah Covid-19 di Kabupaten Sikka.

"Selain itu, para awak media juga dengan waktu kerja yang sangat tinggi maka sangat berisiko tertular Covid-19. Dengan pelbagai alasan ini, maka Satgas Covid-19 juga memprioritaskan para jurnalis untuk dilakukan vaksinasi," kata Dokter Clara.

Dirinya meminta agar para awak media untuk terus berkontribusi memberikan pencerahan kepada masyarakat luas, usai divaksin terkait pentingnya penerapan prokes khususnya memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak, serta menularkan pelbagai informasi terkait pentingnya penerapan prokes, dan pentingnya dilakukan vaksinasi.

"Kami sangat membutuhkan dukungan teman-teman jurnalis dalam upaya membantu Satgas Covid-19 melalui kebijakan liputan untuk mendorong masyarakat menerapan prokes dan pada saatnya mengikuti vaksin," ungkapnya.

Sementara, salah seorang wartawan di Kabupaten Sikka, Irenius Ijas mengaku senang bisa mendapatkan vaksin Covid-19. Ia berharap vaksinasi ini bisa mencegahnya tertular Covid-19.

"Tentu senang karena profesi wartawan termasuk yang paling rentan (tertular Covid-19), lantaran kerjanya yang selalu berinteraksi dengan berbagai orang," katanya.

Menurutnya, setelah divaksin Covid-19, saya merasa lebih nyaman saat beraktivitas. Sejauh ini, tidak ada gejala atau efek samping yang luar biasa," ungkapnya.

Dirinya berharap agar pemerintah juga segera melakukan vaksinasi kepada masyarakat Kabupaten Sikka demi menekan penyebaran Covid-19.

"Kepada masyarakat dirinya berharap agar jangan percaya dengan hoaks soal vaksin Covid-19. Masyarakat harus mencari informasi melalui media massa bukan melalui media sosial. Tetap jaga kesehatan dan patuhi protokol kesehatan pencegahan COVID-19," dia memungkasi.

Simak Juga Video Pilihan Berikut:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya