Reseptor Virus Sama dengan Manusia, Orangutan juga Rentan Terpapar Covid-19

Reseptor virus atau tempat menempel virus di tubuh orangutan sama dengan manusia sehingga orangutan termasuk rentan tertular Covid-19.

oleh Abdul Jalil diperbarui 02 Apr 2021, 02:35 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2021, 05:00 WIB
FOTO: Tingkah Lucu Orangutan dan Gajah di Taman Margasatwa Ragunan
Orangutan Sumatra (Pongo Abelii) makan buah-buahan di Taman Margasatwa Ragunan (TMR), Jakarta, Selasa (23/2/2021). Walau masih tutup akibat pendemi COVID-19, pelayanan terhadap satwa di TMR tetap berjalan setiap hari dan sesuai protokol kesehatan. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Samarinda - Sejak lama orangutan masuk kategori primata yang hampir mirip manusia. Lihat saja susunan DNA-nya yang 97 persen mirip dengan manusia.

Di awal pandemi Covid-19, orangutan mendapat perhatian khusus karena khawatir tertular virus tersebut. Maka, seluruh pusat rehabilitasi orangutan membatasi pergerakan manusia.

Lalu, jika struktur DNA hampir sama dengan manusia, seberapa rentan orangutan Covid-19?

Dokter Hewan dari Borneo Orangutan Survival (BOS) Foundation Agus Irwanto menyebut orangutan punya kemungkinan besar tertular Covid-19. Menurutnya, semua golongan primata memiliki reseptor virus yang sama dengan manusia.

“Golongan primata itu seperti kera besar, monyet-monyetan, kita manusia juga secara biologi, itu memiliki reseptor virus atau tempatnya virus menempel ke tubuh itu sama,” kata Agus yang juga menjabat Program Manager BOS Foundation di Samboja Lestari, Kutai Kartanegara, Kamis (18/3/2020).

Agus menyebut kasus terbaru yang membuktikan kera besar bisa tertular Covid-19 adalah gorilla. Ini adalah bukti kera besar bisa tertular Covid-19.

“Ini juga yang membuktikan jika orangutan kemungkinan besar bisa tertular Covid-19,” sambungnya.

 Meski demikian, kata Agus, kasus orangutan tertular Covid-19 sampai saat ini belum ada. Sebab, di BOS Foundation sendiri, begitu pandemi Covid-19 melanda dunia, seluruh pusat aktivitas rehabilitasi orangutan ditutup untuk public.

Di Pusat Rehabilitasi Orangutan Samboja Lestari, protokol kesehatan ketat menjadi kewajiban. Petugas dan relawan dibagi beberapa kelompok yang tidak saling berinteraksi.

Pemeriksaan swab antigen dilaksanakan dalam periode waktu tertentu untuk memastikan tidak ada yang terpapar Covid-19.

“Sehingga jika ada satu orang tertular, satu kelompok itu bersama orangutan akan jalani pemeriksaan Covid-19,” kata Agus.

Simak juga video pilihan berikut

Orangutan Juga Jalani Protokol Kesehatan

Orangutan Sumatera ini lahir dari induk bernama Reese di Kebun Binatang New Orleans, Amerika Serikat (AP)
Orangutan Sumatera ini lahir dari induk bernama Reese di Kebun Binatang New Orleans, Amerika Serikat (AP)

Agus Irwanto menjelaskan, karena reseptor virus sama dengan manusia, maka orangutan juga melaksanakan protokol kesehatan yang ketat. Selain memastikan petugas dan relawan yang menjaga orangutan bebas Covid-19, orangutan juga harus dipastikan serupa.

“Orangutan juga melaksanakan protokol kesehatan secara ketat, pemeriksaan rutin, dan lain-lain,” kata Agus.

Orangutan juga akan menjalani swab PCR jika ada petugas yang terkonfirmasi positif Covid-19. Tidak hanya di pusat rehabilitasi, petugas di kawasan pelepasliaran juga diwajibakan bebas Covid-19.

Proses keluar masuk manusia juga menjadi perhatian khusus bagi BOS Foundation. Orangutan sebisa mungkin dihindarkan dari tempat-tempat aktivitas manusia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya