Liputan6.com, Pekanbaru - Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 di Riau menyatakan virus corona varian Delta sudah ditemukan di Bumi Lancang Kuning. Bahkan dua warga meninggal dunia karena terinfeksi mutasi virus dari Wuhan, China itu.
Ketua Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 di Riau, Syamsuar, menyebut varian Delta ditemukan di Kabupaten Kampar, Kabupaten Siak, Bengkalis dan Kota Pekanbaru.
Advertisement
Baca Juga
"Pertama kali ditemukan pada Mei lalu, ada enam orang, dua meninggal dunia," kata pria yang juga menjabat Gubernur Riau ini, Rabu (11/8/2021).
Syamsuar mengatakan, adanya temuan varian Delta ini berdasarkan pemeriksaan di laboratorium Jakarta. Pemeriksaan memang memakan waktu sebulan lebih dan baru diterima sekarang.
"Karena laboratorium bio molekuler di sini belum punya alat memeriksa varian baru, di Jakarta hasilnya juga lama keluar," kata Syamsuar.
Tak menutup kemungkinan, lonjakan Covid-19 di Riau sejak akhir Mei lalu karena ada varian baru tersebut. Apalagi tingkat infeksi virus corona varian baru ini bener beberapa kali lebih cepat dari yang lainnya.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Beli Alat
Untuk memastikannya, Syamsuar bersama kepala daerah di Riau akan meningkatkan pelacakan dan testing. Namun lagi-lagi terkendala alat di laboratorium yang belum mampu memeriksa varian baru.
Sebagai solusi, Pemerintah Provinsi Riau berencana membeli alat yang mampu memeriksa varian baru. Alat ini kabarnya tidak tersedia di Indonesia, melainkan pesan dahulu ke luar negeri.
"Saat ini kondisinya sudah inden, kalau nunggu sebulan gak apa-apalah," kata Syamsuar.
Terkait sudah masuknya varian Delta di Riau, Syamsuar mengingatkan masyarakat mengurangi mobilitas di luar. Apalagi saat ini juga sedang diberlakukan PPKM level 4 di empat daerah di Riau.
"Disiplin protokol kesehatan seperti selalu memakai masker, menjaga jarak, hindari kerumunan," imbuh
Advertisement