Jalan Rusak Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Desa di Perbatasan Indonesia-Malaysia Merasa Dikucilkan

Sudah puluhan tahun warga Desa Binusan Dalam, Kabupaten Nunukan, mendambakan akses jalan yang mulus, namun tak jua terwujud.

oleh Abelda RN diperbarui 14 Sep 2021, 21:00 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2021, 21:00 WIB
TMMD di Nunukan
Prajurit TNI Angkatan Darat saat mengerjakan pembukaan akses jalan bagi Desa Binusan Dalam, Nunukan, Kalimantan Utara. (foto: istimewa)

Liputan6.com, Tarakan - Ratusan warga Desa Binusan Dalam (Bindala), Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara mengancam akan memblokir akses jalan satu-satunya ke desa tersebut. Bukan tanpa sebab, sudah puluhan tahun warga desa menuntut pembangunan infrastruktur jalan yang baik, namun tak jua ditanggapi Pemkab Nunukan.

Ratusan warga di RT 10 dan 11 di desa kecil di perbatasan Indonesia-Malaysia itu pun merasa terpencil dikucilkan dari desa lainnya di Kabupaten Nunukan.

Warga juga sudah lama menderita lantaran perjalanan dari desa tersebut menuju ke kota bisa memakan waktu berjam-jam karena jalan rusak.

"Kalau memang sudah tidak ada perhatian dari Pemkab, biar jalan yang rusak ini kami tutup saja," kata seorang tokoh masyarakat Desa Bindala, Yulius Sarira, Senin (13/9/2021).

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Ancam Blokir Jalan

Yulius juga mengancam, jika Pemkab Nunukan masih enggan memperbaiki jalan yang dikeluhkan warga sejak puluhan tahun silam, dalam waktu dekat warga akan melakukan penutupan badan jalan dengan cara melakukan penanaman pohon badan jalan, yang titik kerusakannya sudah tidak bisa terhitung lagi.

"Disepanjang jalan Desa Bindala ini titik kerusakannya bukan cuma satu, tapi banyak dan bahkan tidak bisa dihitung lagi, nanti tinggal kami tanam pohan buah-buahan atau sawit saja, biar tidak ada lagi akses jalannya," tegas Yulius.

Yulius menjelaskan, dengan rusak parahnya badan jalan di Desa Bindala, warga sekitar yang mayoritas berprofesi sebagai petani kesulitan memasarkan hasil taninya. Belum lagi anak-anak di Desa Bindala yang mau turun sekolah, tidak jarang banyak yang tidak sampai ke sekolah dikarenakan terjatuh saat melintasi jalan yang rusak.

"Dengan kondisi jalan yang rusak itu jelas kami kesukitan memasarkan hasil tani ke kota, akibatnya banyak hasil tani warga tertahan dan membusuk di desa," jelasnya.

"Tidak hanya itu, akibat jalan yang rusak itu banyak anak-anak Desa Bindala ini yang mengalami kecelakaan atau terjatuh saat turun sskolah, karena kebanyakan anak-anak kami sekolah di luar Desa Bindala," tambah Yulius.

Tak Pernah Jadi Perhatian

Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid dan jajaran Pemkab Nunukan
Bupati Nunukan Asmin Laura Hafid dan jajaran Pemkab Nunukan

Disebutkan Yulius, sebenarnya Desa Bindala ini kerap dikunjungi pejabat di lingkungan Pemda Nunukan. Sayangnya, meski banyak pejabat yang berkunjung tapi keluhan warga terkait jalan yang rusak parah ini tidak pernah menjadi perhatian serius oleh Pemkab Nunukan.

"Jelas kami merasa sangat dikucilkan, desa kami kerap dikunjung pejabat tapi tidak pernah diperhatikan, sedangkan desa lainnya di Nunukan yang penduduknya sedikit malah akses jalannya diperbaiki pemkab," sebut Yulius.

Yulius menuturkan, sebenarnya ratusan warga di Desa Bindala ini sudah lama ingin melakukan aksi demo di kantor Pemkab Nunukan. Namun, dengan memperimbangkan kondisi pandemi Covid-19 yang masih terjadi di Nunukan, sehingga aksi tersebut urung dilakukan warga.

"Warga di sini masih mencoba bertahan, tapi kalau permintaan kami tidak juga diindahkan Pemkab, dalam waktu dekat terpaksa jalan itu kami tutup dengan menanam pepohonan," ungkap Yulius.

Respons DPRD Nunukan

TMMD di Nunukan
Sambil mengerjakan akses jalan, prajurit TNI melalui program TMMD juga mendengar keluhan warga.

Sementara itu, mendengar adanya keluhan warga Desa Bindala terkait jalan rusak sejak puluhan tahun silam, anggota Komisi I DPRD Kabupaten Nunukan, Joni Sabindo mengatakan, pihaknya akan segera mencarikan solusi terbaik dan segera menyampaikan keluhan ini kepada Pemkab Nunukan.

"Sebenarnya permasalah waga Desa Bindala ini sudah lama kita dengarkan, bahkan sudah kita sampaikan juga saat rapat dengar pendapat belum lama ini," kata pria yang akrab disapa Sabindo itu.

Jika hal ini tidak segera ditindaklanjuti Pemkab Nunukan, Sabindo menerangkan, tidak menutup kemungkinan kondisi jalan rusak yang dikeluhkan warga menjadi tambah parah. Dampaknya, warga di Desa Bindala ini bisa saja menjadi terisolir dari kehidupan yang ada di perkotaan.

"Resiko terburuknya hasil tani tidak dapat dipasarkan dan anak-anak tidak bisa bersekolah, jadi saya pinta Bupati Nunukan segera tinjau langsung jalan itu dan respon segera permintaan warganya," pungkas Sabindo.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya