Ketika Ibu-Ibu PKK Kota Makassar Kunjungi Desa Terbersih Ke-3 di Dunia

Kunjungan itu bertujuan agar ibu-ibu PKK Kota Makassar dapat menimba ilmu dan menjadikan kegiatan para ibu rumah tangga di desa tersebut sebagai percontohan bagi kader PKK Kota Makassar.

oleh Fauzan diperbarui 04 Nov 2021, 12:23 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2021, 18:56 WIB
Ibu-ibu PKK Kota Makassar kunjungi Desa Penglipuran (Liputan6.com)
Ibu-ibu PKK Kota Makassar kunjungi Desa Penglipuran (Liputan6.com)

Liputan6.com, Makassar - Ketua Tim Penggerak PKK Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail, mengajak Ketua TP PKK Kecamatan, berkunjung ke Desa Penglipuran di Bali. Desa Penglipuran diketahui menjadi salah satu objek wisata pilihan yang dikunjungi Ketua TP PKK Kota Makassar bersama rombongan dan merupakan desa terbersih ketiga di dunia.

"Desa ini terpilih sebagai desa terbersih ke-3 di dunia, dengan peran serta ibu-ibu rumah tangga, dan tentunya ilmu ini patut dimiliki kader-kader PKK di Kota Makassar. Kemarin, kami sengaja mengajak seluruh anggota untuk berkunjung ke sana, untuk melihat secara langsung, sebagai bekal dalam pembinaan kader," kata Indira, Jumat (8/10/2021).

Didampingi oleh pengelolah desa Penglipuran, Inengah Moneng, Ketua TP PKK Kota Makassar berkeliling desa, menyaksikan lebih dekat, bagaimana ibu-ibu rumah tangga mampu menjaga kebersihan lingkungan, serta memanfaatkan lahan pekarangan sebagai penunjang perekonomian keluarga.

Inengah Moneng, menjelaskan bahwa desa mereka memiliki lahan hutan bambu seluas 45 hektare, bambu tersebut digunakan warga, diolah dan dijadikan kerajinan anyaman, demikian pula dengan daun-daun kering yang diolah sebagai kompos.

Untuk menjaga kebersihan desa, ibu-ibu rumah tangga telah memisahkan limbah organik dan non organik, sejak dari rumah mereka masing-masing. Limbah organik diolah sebagai pupuk, sedangkan limbah non organik dijemput oleh boks yang telah disiapkan oleh dinas lingkungan hidup. Untuk sampah plastik, melalui TP PKK Desa Penglipuran, telah bekerja sama dengan bank sampah, untuk menyemput sampah plastik warga.

Selain itu, ibu-ibu rumah tangga juga melakukan pembibitan berbagai tanaman hias, sebagai salah satu upaya peningkatan perekonomian masyarakat.

Hal yang cukup unik, yang berlaku di Desa Penglipuran yakni adanya hukum adat, dimana masyarakat Desa Penglipuran tidak dibolehkan untuk berpoligami maupun poliandri.Dalam kunjungan kali ini, TP PKK Kota Makassar juga menyerahkan cenderamata hasil kerajinan enceng gondok, dari Makassar.

 

Simak juga video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya