Puasa Diabetes di Bulan Ramadhan dengan Nyaman dan Aman, Begini Caranya

Pengidap diabetes bisa tetap mengikuti puasa di bulan Ramadhan dengan aman dan nyaman.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Mei 2022, 05:29 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2022, 11:30 WIB
Puasa Diabetes ala Siloam Hospital
Reinaldo Alexander, dokter spesialis penyakit dalam Siloam Hospitals Bekasi,

Liputan6.com, Jakarta - Pengidap diabetes bisa tetap mengikuti puasa di bulan Ramadhan dengan aman dan nyaman. Syarat puasa diabetes adalah gula darah harus terkontrol.

Menurut Reinaldo Alexander, dokter spesialis penyakit dalam Siloam Hospitals Bekasi, risiko yang paling sering ditemui adalah gula darah drop atau melonjak signifikan saat siang sampai sore hari ketika puasa.  

“Hal ini terjadi karena adanya perubahan drastis pada pola makan dan intensitas tidur juga ikut berubah drastis, dengan waktu bangun lebih pagi dari waktu biasanya,” ujarnya dalam webinar melalui live Instagram, Rabu (30/3/2022).

Perubahan pola itu akan mempengaruhi glukosa atau gula darah yang berisiko komplikasi gula darah rendah (hipoglikemia), gula darah terlalu tinggi (hiperglikemia), dan juga risiko kurang cairan atau dehidrasi.

Jika kondisi gula darah tinggi, maka darah cenderung menjadi kental. Gula darah yang belum terkontrol berisiko menimbulkan dehidrasi.

“Sebaiknya penilaian risiko berpuasa bagi pasien diabetes dilakukan satu sampai 1,5 bulan sebelum menjalani puasa, agar saat menjalankan puasa gula darah bisa baik dan tidak terjadi komplikasi,” ucapnya.

Penilaian risiko puasa bagi pasien diabetes meliputi, riwayat kontrol gula darah sebelumnya, nilai HbA1C, fungsi ginjal, sedang hamil atau tidak bagi wanita, ada riwayat komplikasi akut diabetes atau tidak dalam tiga bulan terakhir, seberapa kompleks obat-obatan atau terapi insulin yg dilakukan, dan juga kepatuhan dalam memeriksa gula darah sehari-hari.

Pemeriksaan yang perlu dilakukan saat akan berpuasa adalah memeriksa HbA1c, yaitu rata-rata gula darah kita dalam tiga bulan terakhir dan memeriksa fungsi ginjal serta melakukan rekam jantung.

Bagi pengidap diabetes yang gula darahnya terkontrol, puasa menjadi hal yang bermanfaat. Puasa di bulan Ramadhan akan melatih kedisiplinan dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Kolesterol akan terjaga dengan baik, kondisi berat badan tetap stabil, bahkan bisa menurunkan berat badan bagi yang masih overweight atau obesitas.

Pengidap diabetes juga sebaikanya menghindari aktivitas fisik yang berat saat berpuasa di bulan Ramadhan karena berisiko meningkatkan gula darah yang sedang turun drastis. Sebaliknya, pengidap diabetes disarankan untuk melakukan kegiatan seperti naik turun tangga ketika bekerja di kantor atau pegi salat tarawih pada malam hari.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya