Balikpapan Menangkal Stunting dengan Canting, Apa Itu?

Pemerintah saat ini fokus dengan pencegahan stunting, untuk itu PT Interport bekerja sama dengan KUA Balikpapan Barat, BKKBN dan Dinas Kesehatan Kota membuat program bernama Canting (Calon Pengantin Lawan Stunting).

oleh Apriyanto diperbarui 04 Jun 2022, 22:00 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2022, 22:00 WIB
Stunting
Secara simbolis managemen PT Interport memberikan buku panduan kepada calon pengantin untuk bekal dalam berumah tangga demi menciptakan generasi yang berkualitas. (Liputan6.com/Apriyanto)

Liputan6.com, Balikpapan - Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan saat ini sedang gencar melakukan pencegahan stunting atau kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi di seribu hari pertama kehidupan anak, yang akan berefek jangka panjang hingga anak dewasa dan lanjut usia.

Pengetahuan tentang stunting ini pun wajib diketahui oleh para calon pengantin yang akan menjalani kehidupan berumah tangga. Melihat kondisi itu di wilayah Balikpapan Barat, PT Interport Mandiri Utama menjadi motor dalam pencegahan stunting. Dengan menggandeng PLKB, Kantor Urusan Agama (KUA) Balikpapan Barat dan Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, pihaknya meluncurkan buku panduan program ‘Canting' (Bersama Calon Pengantin Lawan Stunting).

Di mana para calon pengantin diberikan bimbingan teknis terkait pencegahan stunting melalui buku panduan pengantin, yang bertujuan untuk menciptakan generasi berkualitas.

Deputy Head of IBP PT Interport, Bastian Adi Nugroho menjelaskan program canting ini untuk mempersiapkan calon pengantin agar memahami apa saja yang dibutuhkan setelah melakukan pernikahan, untuk menjaga pertumbuhan anak agar tidak terjadi stunting.

“Kita coba bekali mereka (calon pengantin) dengan buku yang berisi informasi apa saja, yang nantinya buku itu memicu bagi pembacanya yang berhubungan dengan pihak terkait di BKKBN/PLKB dan Dinas Kesehatan/Puskesmas berkaitan pencegahan stunting ini,” terang Bastian, usai secara resmi meluncurkan Buku Panduan program Canting di KUA Balikpapan Barat, pada Jumat (3/6/2022) pagi.

Dia menyebut, program canting ini sudah diproses sejak tahun tahun 2021, akan tetapi buku panduannya baru bisa diluncurkan dan memiliki hak paten baru tahun ini.

“Program ini baru ada pertama kali di Balikpapan dan khususnya di KUA Balikpapan Barat,” ucapnya.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Beri Wawasan Para Calon Pengantin

Program Stunting
Foto bersama usai kegiatan peluncuran buku panduan program canting. (Liputan6.com/Apriyanto)

Di program canting ini, PT Interport sendiri lebih melihat dari sisi penambahan wawasan atau literasi untuk para calon pengantin.

“Karena calon pengantin ini sangat kurang sekali literasi soal stunting, penanganan stunting dari sisi kesehatan, agama dan perencanaan keluarga itu kurang, sehingga Interport memandang untuk menambah literasi mereka, agar nantinya menciptakan generasi yang berkualitas,” papar Bastian.

Sebagai inisiator program canting ini, PT Interport berencana ke depannya akan berkolaborasi dengan perusahaan lain untuk bersama-sama mendukung program ini agar bisa menyeluruh di KUA se-Balikpapan.

Sementara itu, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Balikpapan, Drs H Harbani mengatakan sangat mendukung program ini, karena memang program stunting ini digaungkan oleh pemerintah.

“Sebenarnya kami banyak program diantaranya BRUS (Bimbingan Remaja Usia Sekolah) dan dua program lainnya dan ditambah program canting ini. Kalo kami titik berat masalah pembinaan keluarga dan syariatnya kalo masalah kesehatan dari P3KB dan DKK, kami mendukung program ini, apalagi ini didukung oleh perusahaan sebagai pendiri pertama mudah-mudah kegiatan ini bisa berlanjut,” timpal Harbani.

Dia pun berharap, perusahaan-perusahaan lainnya yang ada Balikpapan juga dapat berkontribusi dan peduli pada masalah perkawinan.

“Semoga semua program kami terkait masalah perkawinan dapat dibantu untuk dapat terealisasi,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya