Liputan6.com, Gorontalo - Provinsi Gorontalo menjadi daerah pertama yang siap mengalokasikan anggaran Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024. Kebutuhan anggaran Pemilu yang diajukan oleh KPU dan Bawaslu Provinsi Gorontalo mencapai Rp200 miliar.
Menurut Penjabat Gubernur Gorontalo, Hamka Hendra Noer, bahwa anggaran Rp200 miliar tersebut digunakan secara bertahap, yakni tahun 2023 sebanyak Rp100 miliar dan tahun 2024 juga Rp100 miliar.
Advertisement
Baca Juga
"Kita adalah daerah pertama yang mengalokasikan anggaran untuk Pemilu 2024. untuk dua tahun ke depan dibagi menjadi Rp100 miliar," kata Hamka, Selasa (27/9/2022).
Terkait penyelenggaraan Pemilu, dirinya menekankan perlunya desain tata kelola demokrasi khas Gorontalo. Menurutnya, desain itu bertujuan untuk membangun sistem deteksi dini kerawanan konflik Pemilu.
Yang harus diperkuat adalah membangun soliditas di antara pimpinan partai politik, serta transformasi pola pendidikan politik dengan meningkatkan kapasitas pemilih dan yang akan dipilih.
"Transformasi politik harus kita lakukan agar mutu demokrasi kita lebih baik. Pola pendidikan politik tidak lagi hanya menargetkan pemilih, tetapi juga yang akan dipilih yakni calon legislatif," ujarnya.
Di tempat yang sama, Ketua KPU Provinsi Gorontalo, Fadliyanto Koem, bertekad untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas penyelenggaraan Pemilu 2024. Secara kuantitas mengacu pada Pemilu 2019 di Gorontalo, angka partisipasinya sebesar 88,79 persen atau peringkat ketiga secara nasional.
"Untuk Pemilu 2024, kami mencoba membuat desain peningkatan partisipasi secara kualitatif. Sulit diukur, akan tetapi ini bisa diukur dari angka politik uang, kecurangan pemilu," kata Fadliyanto.
"Termasuk kesalahan dalam proses pemungutan suara. Butuh dukungan seluruh pihak terutama peserta pemilu untuk meningkatkan partisipasi kualitatif," Fadliyanto menandaskan.